Title : Love Story
Chapter : 1/?
Char : Mama, Papa, Ethan, Alan, Cindy
Disclaimer : All the character belongs to ME, i made them! the story line also MINE! please subscribe!
This is Part 1..
Part 1 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 2 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINIPart 3 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 4 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 5 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 6 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 7 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 8 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 9 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
Part 10 bisa dilihat di link berikut >> KLIK DISINI
BONUS SCENE 1 >> KLIK DISINI
_______________________________________________________________________________
April 2013
Aku sudah lulus dari perkuliahan sejak bulan Desember tahun lalu, tapi sampai sekarang aku masih belum mendapatkan pekerjaan. Aku adalah mahasiswi jurusan Hospitality di sebuah universitas di daerahku.
Seperti biasanya, setiap hari di pagi, siang maupun malam hari aku selalu searching di internet tentang lowongan-lowongan pekerjaan yang mungkin bisa aku daftar. Tapi tidak selalu ada lowongan yang tersedia. Aku sendiri tidak tahu di bagian mana kesalahanku sehingga aku tidak pernah bisa masuk kualifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan tempat aku melamar. Aku selalu datang ke undangan wawancara, aku selalu hadir saat test dilakukan, aku sudah memberikan yang terbaik yang aku bisa. Namun disinilah aku, sedang tidur-tiduran di kamar sembari tetap mencari lowongan pekerjaan via internet.
Mama ku selalu membuatku tenang dan nyaman, beliau tidak pernah menuntut supaya aku segera mencari kerja dan memperoleh penghidupan. Tetapi beliau selalu saja menanyakan kapan aku akan menikah, karena beliau ingin segera bisa menimang cucu.
"Ma, aku masih 23 tahun.." Kilahku setiap kali beliau menanyakan hal yang sama, atau "Kakak saja duluan deh.." aku selalu menjawabnya dengan penolakan seperti itu.
Pada suatu malam.
"Ma, gimana menurut mama kalo aku nyari kerja di negara lain?" Aku bertanya pada Mama saat kami sedang makan malam bersama.
"Kamu mau pergi ke luar negeri?" Tanya kakak laki-lakiku.
"Iya.." Jawabku
"Kemana?" Papa ku ikut bertanya.
"Belum tau juga nih, pinginnya daerah Asia dulu aja yang deket-deket.. kalo nggak Korea ya Jepang.." Jawabku.
"Ya kalo kamu maunya seperti itu, harus persiapkan segalanya. Dimulai dari mempelajari bahasanya!" Mama akhirnya mengeluarkan pendapatnya.
Yah, benar juga. Jika kita ingin pergi ke tempat asing maka bahasa adalah salah satu yang penting..
"Kayanya kawanku bisa ngebantu, dia bisa Bahasa Korea, soalnya dia guru bahasa Korea di tempat kursus.." Kakakku menambahkan.
"Oke, atur aja.." Balasku.
"Tuhan, terimakasih kuucapkan pada-Mu atas berkat kepada ku dengan memberikanku keluarga yang sangat harmonis ini" Gumam ku.
Itu adalah keluarga kecilku yang terdiri atas Papa ku, Mama dan kakak laki-lakiku.Kami selalu saling men-support satu sama lain dan saling membantu untuk selalu menjadi positiv.
Dua hari kemudian..
Bell dirumah ku berdering, karena aku hanya sendirian dirumah maka akulah yang harus membukanya. Aku berlari cepat menuju ruang tamu untuk melihat siapakah yang datang.
Aku membuka pintu dan melihat seorang cowok berdiri di luar pagar rumah.
"Hey, ada yang bisa kubantu?"Tanyaku
"Ethan lagi dirumah nggak?" Ia bertanya
"Wah, dia masih di kantor.." Jawabku sambil berjalan menuju pagar untuk membukanya.
"Kamu pasti Adiknyakan?"
"Iya benar, namaku Cindy dan kamu?"
"Aku Alan. Teman kakakmu" Ia mengulurkan tangannya dan aku menjabatnya. "katanya kamu butuh bantuan buat belajar bahasa Korea?"
"Oh iya benar, Aku harus belajar dengan sangat cepat."
"Itu artinya kamu sudah menemukan pengajar yang tepat!" Ia tersenyum ramah.
"Eh, mari silakan masuk, motormu masukkan saja ke garasi.." Dengan gugup aku mempersilakannya masuk kerumah.
"Ok." Sahutnya sambil memasukkan motornya ke garasi rumahku.
"Silakan masuk, tunggu dulu disini, aku ganti baju sebentar.." AKu tersadar bahwa sedari tadi hanya memakai kaos oblong dan celana pendek. Aku melihatnya mengagguk dan duduk manis di ruang tamu.
Tak seberapa lama aku kembali, hanya mengganti celanaku dengan jeans panjang.
"Maaf ya lama.."
"Ah, nggak papa kok, jadi.. apa yang kita lakukan pertama-tama?" Tanya Alan.
"Hmm.. mungkin tentang pembayaran dan berapa lama serta berapa hari kamu bisa ngajari aku."
"Oh, kamu nggak perlu membayarku, aku melakukan ini dengan suka rela dan senang hati karena kamu adiknya kawanku." Jawabnya. "Dan untuk waktunya, kita bisa setiap hari setelah aku pulang mengajar di tempat les sekitar pukul 5 sore, kamu deh yang atur harinya.."
"Oke, aku bisa kalopun setiap hari, soalnya ga ada kerjaan nih.."
"Cuma dirumah aja?" Dia bertanya.
"Iya.."
"Gak kencan gitu sama cowokmu?" Tanyanya penuh selidik.
"hahaha.. udah lama aku nggak punya pacar." Aku menjelaskan.
"Wow, oke.. jadi.. kita bisa mulai sekarang belajarnya?" Ujarnya sambil mengeluarkan peralatan mengajarnya.
"Oke sip! aku ambil alat tulisku dulu.." Dan aku berlari kecil ke kamar untuk mengambil peralatan belajarku yang untungnya sudah kusiapkan sejak beberapa hari lalu, dan kami pun mulai pembelajaran nya.
--------------------------------------END OF CHAPTER 1----------------------------------
Rada bingung sama kalimat; "kamu pasti adiknya, cindy kan?"; kayak dia bilang adiknya cindy, bukan adiknya ethan. Mungkin bisa di ganti dengan ini; "kamu pasti cindy, adiknya ethan?"
ReplyDeleteSelebihnya oke.
whihi.. oke! makasih atas koreksinya :)
Delete