Hey para pembaca, saya kembali lagi membawakan cerita tentang pengalaman saya. Kali ini adalah tentang pengalaman saya saat menukarkan uang rusak di Bank Indonesia (BI) Yogyakarta.
Bank Indonesia Yogyakarta terletak di Jalan Panembahan Senopati No 4-6 Yogyakarta, atau lebih gampangnya berada dalam 1 komplek di 0 KM bersama dengan Kantor Pos Besar dan Kantor BNI.
Pelayanan Penukaran Uang Rusak baru saja dimula kembali setelah sejak wabah Covid-19 menyerang Indonesia di bulan Maret 2020 yang lalu, saat saya menukar yaitu pada hari ini Kamis tanggal 19 November 2020 adalah angkatan ke 2 setelah pelayanan dibuka kembali.
Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan :
1. TIDAK ADA dokumentasi yang mumpuni karena tidak diperkenankan mengambil gambar baik berupa foto atau video di area Bank Indonesia.
2. Saya tidak di endorse oleh Bank Indonesia, yang saya bagikan adalah benar-benar murni pengalaman saya yang saya sampaikan agar para pembaca semua yang belum pernah menukar uang rusak ke Bank Indonesia (khususnya yang di Yogyakarta) jadi bisa ada sedikit gambaran.
3. Pertanyaan-Pertanyaan mengenai beberapa hal tidak bisa saya jawab karena mungkin bukan dalam kapasitas dan pengetahuan saya, sehingga jika ada pertanyaan bisa disampaikan langsung ke nomor kontak Bank Indonesia.
Oke mari kita mulai.
Pada hari ini Kamis (19/11/2020) saya pergi ke kantor Bank Indonesia Yogyakarta, sektar jam 7 pagi saya sudah tiba. Posisi parkir motor ada di dalam area Bank Indonesia (Sekitaran Toilet Underground) lalu berjalan sedikit kearah gerbang utama, disana sudah banyak anggota pengamanan yang berjaga, setelah mengutarakan bahwa tujuan saya adalah menukar uang rusak, kemudian ada pengecekan suhu tubuh, setelah itu saya diarahkan untuk menunggu di sebuah tenda yang telah disiapkan untuk menunggu.
Saya mendapat urutan nomor 3, dan pelayanan untuk penukaran uang dimulai sekitar pukul 9 pagi dengan protokol kesehatan yang harus dijalani seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan handsanitizer yang sudah disediakan. Saat masuk ke pintu utama, terdapat mesin X Ray seperti yang ada saat di pemeriksaan dibandara, sehingga kita meletakkan tas atau barang yang kita bawa ke atas conveyor belt dan kita pun melalui pintu sensor yang ada disebelahnya. (oh iya, jika memakai jaket seperti saya tadi, maka retsleting wajib dibuka.)
Kertas tanda nomor urut, untuk penukaran uang rusak kodenya adalah A |
Setelah masuk dari pintu utama, kita akan diarahkan untuk berjalan ke sebelah kiri untuk menuju keruangan lain yang mana adalah ruang tunggu dengan banyak kursi panjang, namun karena harus menjaga jarak, maka harus memperhatikan kursi yang telah dipasangi stiker penanda boleh di duduki atau tidak.
Dan yang membuat saya tertark untuk menuliskan pengalaman ini adalah karena ada banyak kesalahan yang saya lakukan, sehingga saya harap para pembaca dapat mengambil pelajaran dari apa yang saya alami.
Ketika nomor urut saya dipanggil. saya maju ke depan kedalam bilik yang ditunjuk. Ketika saya menunjukkan uang yang akan saya tukarkan, petugas kemudian membimbing saya untuk memperbaiki kesalahan yang saya lakukan yaitu :
1. Uang kertas maupun koin dipisah berdasarkan TAHUN EMISI (saat pembuatan, bisa Googling untuk lebih jelasnya)
2. Uang kertas disusun rapih menghadap kedepan semua, tidak ada yang terbalik-balik dan TIDAK BOLEH dilipat.
3. Uang kertas yang akan ditukar minimal memiliki bentuk fisik 67% dari keseluruhan (atau 2/3 bagian)
4. Uang koin 50 rupiah dan 100 rupiah ada yang tidak bisa ditukar, nanti akan saya lampirkan gambar dibawab.
5. Kita HARUS PUNYA rincian uang yang akan kita tukar seperti contoh Jumlah total berapa, jumlah uang kertas 1000 ada berapa lembar, kertas 2000 ada berapa lembar, dst
karena saya belum menyusun uang sesuai dengan ketentuan, maka saya diminta pindah ke bilik lain untuk menyusun sesuai aturan, sehingga antrian dibelakang saya tidak terganggu karena saya akan menukarkan uang dengan nominal yang lumayan banyak.
Setelah sudah cukup yakin bahwa uang sudah saya atur sedemikian rupa sesuai dengan ketentuan, saya kembali ke dalam bilik, dan menyerahkan uangnya untuk ditukar. Petugas Bank menghitung kembali dan mengecek apakah sudah layak untuk ditukar. Setelah selesai kita akan mendapatkan uang baru sesuai dengan jumlah yang kta tukarkan.
Berikut ini adalah foto sekaligus penjelasan yang dapat saya bagikan.
Ini adalah uang yang tidak bisa saya tukar karena tidak memenuhi syarat untuk minimal tersisa 67%. Setelah dicek menggunakan mesin khusus, ternyata hanya ada sekitar 61% |
Uang ini juga tidak dapat ditukar dengan alasan yang sama seperti yang diatas |
Koin 50 rupiah yang besar dan berwarna kuning sudah tidak dapat ditukar lagi, hanya yang berwarna silver seperti contoh diatas yang bisa. |
Koin 100 rupiah yang besar bergambar wayang dan bergambar komodo juga tidak bisa ditukarkan hanya yang berwarna silver saja. |
Koin 1000 rupiah yang bergambar kelapa sawit MASIH BISA ditukarkan |
Uang kertas yang akan ditukar, disusun seragam menghadap ke atas seperti pada contoh sebelah kiri. jangan sampai terbolak-balik seperti contoh sebelah kanan |
Uang kertas yang akan ditukarkan disesuaikan dengan tahun EMISI, tidak boleh berbeda-beda |
0 komentar:
Post a Comment
TInggalkan pesan anda, berikan saran agar saya lebih baik lagi kedepannya! :)