Fanfic NARSIS
Title : SECRET ADMIRER
Chap : oneshoot
Char : Aijima Cecil X Me
Continue reading [ONESHOOT] Secret Admirer
Title : SECRET ADMIRER
Chap : oneshoot
Char : Aijima Cecil X Me
Disclaimer : All the character belongs to them selves..
__________________________________________________________________________________
Aku
berjalan sambil melamun di jalan setapak di Saotome Academy. Pikiranku
berkecamuk. “kenapa sih harus ada peraturan bodoh seperti itu?! Idol tidak
boleh jatuh cinta.” aku menatap ke tanah, dengan sebuah senyum melankolis. Aku
berhenti di depan jendela kamar Cindhy dan menatap keatas. Aku memanjat naik ke
atas pohon dan duduk di balkon di depan kamarnya, dan memandanginya selagi ia
tertidur. Nampaknya ia tidak tenang dalam tidurnya. Lalu aku melakukan
ritunitasku, membuka jendela kamarnya dengan sangat hati-hati dan merebahkan
diriku diranjangnya. Ku belai rambutnya, dan merasakan aroma tubuhnya. Aku
mencium ringan bibirnya dan tersenyum. Cindhy, dia masih tertidur, merapatkan
tubuhnya ke dadaku dan berbaring bersamaku untuk 2 jam lagi.
2
jam..
Cecil
bangun dan menuju jendela. Ia tidak melompat turun dari balkon sebelum ia
melihat kebelakang kearah Cindhy yang sudah tertidur lelap dengan tenang. Cecil duduk di salah satu dahan pohon diatas
jendela kamar Cindhy dan tertidur.
Paginya..
Aku
terbangun dengan sebuah teriakan yang keras,”CECIIILLLLL!!!” oh itu suara
Camus-senpai. Aku bangun dengan malas dan terkantuk-kantuk. Rasanya aku agak
tersipu ketika merasakan sepertinya bibirku geli. Setiap pagi aku bangun dan
merasa sepertinya seseorang baru saja mencium bibirku. Aku segera memakai baju
yang pas dan pergi keluar.
“Hey
Camus-senpai.. kenapa kau berteriak seperti itu, ini masih jam 6 pagi..?!”
Camus-senpai melihatku dan menggumam, “Cecil pergi diam-diam tadi malam selama
2 jam dan dia tidak kembali ke asrama” baru saja Camus-senpai berkata begitu,
aku mendengar dibelakangku seseorang mendarat di tanah, dan memelukku dengan
erat. Tangannya yang kekar melingkupi pinggangku.
“Selamat
pagi, Cindhy-chan~!” bisiknya di telingaku, rupanya itu adalah Cecil. “Gah,
a-ah halo Cecil.”. ia melepaskan pelukannya dan saat aku berbalik ke arahnya ia
meletakkan jarinya di dagu ku dan mendekatkan wajahnya ke wajahku. “apa kabar?”
dia tersenyum. “aku baik-baik saja, dan kau?” Cecil tersenyum dan mengangguk. “aku
juga baik-baik saja”. Aku merasa pipiku memerah karena malu, aku pun segera
membuang pandanganku ke bawah.
Cecil
melihat kearahku sambil tersenyum dan melemparkan pandangannya ke Camus-senpai.
“boleh kah aku libur?” Camus-senpai menjawab dengan gerutuan. “Sekali ini
saja..” Cecil memohon. Camus-senpai berbalik dan pergi, aku dapat mendengarnya
menggerutu sepanjang perjalanannya.
Aku
duduk di kursi taman, Cecil berdiri di dekatku. Senyum mengembang di bibirku,
aku bertanya pada Cecil “Hey, Cecil?”. Ia menatapku.”ya?”
“apakah
kamu pernah merasakan bibirmu terasa geli setiap pagi?”
Cecil
beranjak dan duduk disampingku. “aku rasa aku tahu penyebabnya..” Cecil
meletakkan jari telunjuknya di daguku dan mencium bibirku. Wajahku terasa
memerah, aku menutupi wajahku dengan tanganku karena malu “ke..kenapa kau
lakukan ituuu..?”
Cecil
tertawa dan meraihku serta memelukku erat. “Maafkan aku sayang. Lihat aku..”
Aku
melepaskan tanganku yang menutupi wajahku dan menatap kearahnya. Dia mengekatkan
wajahnya dan mencium bibirku lagi. After a
few second he pull away, his face is red. “Sorry.. I couldn’t help it.” Aku
kembali merasakan wajahku memanas. “well..then you must be my secret admirer.” Kataku..
dan aku memeluknya..