Sabtu hingga Minggu (31 Oktober - 1 November) gw kembali bisa berkumpul dengan sohib-sohib gw semasa kuliah yaitu Nana dan Dian.
|
Friend Till the End :) |
Yang spesial dari pertemuan kali ini adalah, merayakan kembalinya Nana dari Jerman setelah setahun meninggalkan Tanah Air. Sabtu itu gw masih kerja, jadi gw gabung belakangan dengan mereka sedangkan Nana sudah di Jogja sejak hari Jumat.
Kami bertiga berkumpul dan menginap di kos Dian yang terletak di daerah jalan Solo-Jogja. Berbagai cerita mulai mengalir, dari yang normal sampai yang abnormal.. dan FYI, percakapan normal kami tidak se-normal orang kebanyakan wakakaka!!
Nana membawakan beberapa oleh-oleh dari Jerman, Komik Donal Bebek aseli berbahasa Jerman terbitan tahun 1984, Cokelat, dan parfume. Yuk cek fotonya dibawah ini!!
|
Cover Donal Bebek versi Jerman |
|
Sebagian isi yang berbahasa Jerman |
Komik ini Full-color loh!!
Di cover tertulis bahwa komik ini adalah nomer 300 dengan harga DM 3,40 (DM adalah singkatan dari Deutsche Mark yaitu mata uang Jerman lama yang sekarang sudah digantikan dengan Euro)
beberapa karakter di dalam bahasa Jerman banyak yang gw baru tahu loh bagaimana mereka dipanggil..
contohnya nih :
1. Kwik, Kwek, Kwak =
Tick, Trick, Track
2. Paman Gober =
Onkel Dagobert
3. Kiki dan Koko (Chip dan Dale) =
Ahörnchen und Behörnchen (
hayo loh nggak ngerti pasti cara mengucapkannya hahaha!)
4. Gerombolan Siberat =
die Panzerknacker
5. Profesor Lang Ling Lung =
Daniel Düsentrieb
dan masih banyak karakter lainnya.
Cokelatnya saat dibawa pulang ke Indonesia jadi meleleh, sehingga sebelum dimakan harus dmasukkan ke kulkas dulu hihi..
Parfumnya feminine banget harumnya hihi,, jarang-jarang nih gw bisa punya parfum aroma wanita (biasanya pake parfum cowok sih biar macho *plak)
Dengan botol mungil yang berbentuk lekukan tubuh perempuan ini, wanginya ala-ala orang Barat nih.. nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata, tapi kalo mencium aromanya, pasti bakal kebayang sesosok orang Eropah.. hihihi
Naahh pada malam harinya, kami bertiga nongkrong di Egois Cafe yang terletak di jalan Selokan Mataram. Kami memilih untuk stay di lantai 2 karena tempatnya sepi sehingga lebih bebas.
|
Gelap, tapi kami masih terlihat manis ckikikikiki |
Ngobrol ngalor ngidul, berbagi kisah, berbagi nasihat, berbagi masukan, dan gosipin orang2.. ckakaka! *dhuakkk
Keesokan paginya, kami sarapan di Soto langganan daerah Samirono.
|
Soto kesukaan niiihh |
waktu terasa sangat cepat berlalu, walaupun sebenarnya masih pingin bersama mereka, tetapi Senin gw harus kembali bekerja, Dian harus kembali dengan kesibukan Kuliahnya, dan Nana dengan Les private nya..
Sampai tua nanti, kami tetap bisa meluangkan waktu barang sehari-dua hari untuk bertemu, melihat perkembangan kami tumbuh bersama dalam 7 tahun lebih ini banyak kejadian dan hal-hal yang tidak disangka-sangka, ,dan gw penasaran, apa yang akan terjadi di tahun-tahun berikutnya??
Continue reading Kisah Klasik dan Oleh-oleh dari Jerman