Saturday, November 21, 2020

,

Pengalaman Menukar uang Khusus 75 Di Bank Indonesia Yogyakarta

 Hey Para pembaca! kali ini saya akan membagikan tentang pengalaman saya dalam menukar uang khusus 75 di Bank Indonesia Yogyakarta.


Seperti yang sudah kita ketahui bahwa uang 75 ribu rupiah ini merupakan edisi khusus saat perayaan HUT RI yang ke 75 pada tahun 2020. Pada awalnya setahu saya hanya limited edition, namun sekarang setiap warga negara bisa menukarnya.

Untuk mendapatkan uang ini, ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Yang pertama adalah mendaftar melalui situs pintar.bi.go.id akan muncul tampilan seperti dibawah ini :

Tampilan depan dari situs pintar.bi.go.id

pada situs tersebut, anda bisa memilih berbagai menu yang ada. Jika ingin menukar uang 75 ribu maka tinggal mengisi data tentang pemilihan propinsi, penukaran dan tanggal.


setelah memilih maka anda akan dibawa ke halaman berikutnya seperti ini :


pada halaman ini anda dapat memilih tanggal dan jam untuk jadwal pengambilan uang tersebut, setelah memilih maka anda akan dibawa ke halaman berikutnya untuk pengisian data diri.



hanya perlu mengisikan nomor KTP dan nama lengkap sesuai KTP kita dan alamat email yang aktif karena akan dikirimkan bukti pemesanan untuk kemudian dicetak jika perlu, tapi hanya dengan membawa bukti email/screenshoot saja sudah cukup kok.



ini adalah bukti pemesanan yang saya dapatkan setelah mendaftar, lalu kita tinggal datang ke hari dan jam yang telah ditentukan saat kita memesan.


Sebelumnya di postingan kemarin di link ini => klik disini <= saya sehari sebelumnya juga datang ke Bank Indonesia untuk menukar uang rusak pada hari Kamis, lalu hari Jumatnya saya datang lagi untuk menukar uang 75.

Untuk penukaran uang 75 kodenya adalah B

karena saya datang sangat pagi (Sekitar jam 7, dan pelayanan dimulai sekitar jam 9.20 WIB) maka saya dipersilakan untuk menunggu dengan duduk di bawah tenda yang telah disediakan.


tenda ini berada di sebelah kanan pintu masuk, jadi kita terlindung dari panas dan banyak tersedia kursi sehingga tidak perlu menunggu sambil berdiri, dan tidak capek tanpa harus rebutan kursi.


Setelah jam pelayanan dimulai, seperti kemarin, kta diharuskan bediri sesuai dengan urutan antrian, lalu diarahkan untuk menggunakan hand sanitizer dan pengecekan KTP. Setelahnya kita akan masuk ke pintu utama, tas harus diletakkan ke conveyor belt untu di lakukan X-Ray dan kita melewati pintu metal detector.


Setelahnya akan diarahkan ke sebelah kiri ke ruang tunggu dan menunggu panggilan nomor, saat sudah dipanggil cukup tunjukkan bukti pemesanan dan KTP kepada petugas, maka akan segera diproses.

oh iya siapkan juga uang sebesar 75.000 rupiah untuk ditukarkan.


setelah itu kita bisa langsung keluar dan menandatangani bukti pengambilan uang.





Berikut ini beberapa Tips dari saya.

1. Datang lebih awal lebih baik, walaupun menunggu lumayan lama tapi suasananya enak dan sejuk terlebih disediakan tempat dibawah tenda untuk menunggu, jika merasa bosan, bisa membawa buku bacaan,

2. Siapkan KTP karena akan diperiksa

3. Siapkan uang senilai 75.000 untuk ditukarkan

4. Membuka situs pintar.bi.go.id melalui browser laptop/komputer karena saya mencoba membuka memakai HP selalu gagal.


demikan pengalaman saya, jika merasa penting mohon dibagikan kepada yang lain. terimakasih sampai jumpa di pengalaman berikutnya

Continue reading Pengalaman Menukar uang Khusus 75 Di Bank Indonesia Yogyakarta

Thursday, November 19, 2020

,

Pengalaman Menukar Uang Rusak di Bank Indonesia Yogyakarta


 Hey para pembaca, saya kembali lagi membawakan cerita tentang pengalaman saya. Kali ini adalah tentang pengalaman saya saat menukarkan uang rusak di Bank Indonesia (BI) Yogyakarta.


Bank Indonesia Yogyakarta terletak di Jalan Panembahan Senopati No 4-6 Yogyakarta, atau lebih gampangnya berada dalam 1 komplek di 0 KM bersama dengan Kantor Pos Besar dan Kantor BNI.


Pelayanan Penukaran Uang Rusak baru saja dimula kembali setelah sejak wabah Covid-19 menyerang Indonesia di bulan Maret 2020 yang lalu, saat saya menukar yaitu pada hari ini Kamis tanggal 19 November 2020 adalah angkatan ke 2 setelah pelayanan dibuka kembali.


Ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan :
1. TIDAK ADA dokumentasi yang mumpuni karena tidak diperkenankan mengambil gambar baik berupa foto atau video di area Bank Indonesia.

2. Saya tidak di endorse oleh Bank Indonesia, yang saya bagikan adalah benar-benar murni pengalaman saya yang saya sampaikan agar para pembaca semua yang belum pernah menukar uang rusak ke Bank Indonesia (khususnya yang di Yogyakarta) jadi bisa ada sedikit gambaran.

3. Pertanyaan-Pertanyaan mengenai beberapa hal tidak bisa saya jawab karena mungkin bukan dalam kapasitas dan pengetahuan saya, sehingga jika ada pertanyaan bisa disampaikan langsung ke nomor kontak Bank Indonesia.


Oke mari kita mulai.

Pada hari ini Kamis (19/11/2020) saya pergi ke kantor Bank Indonesia Yogyakarta, sektar jam 7 pagi saya sudah tiba. Posisi parkir motor ada di dalam area Bank Indonesia (Sekitaran Toilet Underground) lalu berjalan sedikit kearah gerbang utama, disana sudah banyak anggota pengamanan yang berjaga, setelah mengutarakan bahwa tujuan saya adalah menukar uang rusak, kemudian ada pengecekan suhu tubuh, setelah itu saya diarahkan untuk menunggu di sebuah tenda yang telah disiapkan untuk menunggu.


Saya mendapat urutan nomor 3, dan pelayanan untuk penukaran uang dimulai sekitar pukul 9 pagi dengan protokol kesehatan yang harus dijalani seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan handsanitizer yang sudah disediakan. Saat masuk ke pintu utama, terdapat mesin X Ray seperti yang ada saat di pemeriksaan dibandara, sehingga kita meletakkan tas atau barang yang kita bawa ke atas conveyor belt dan kita pun melalui pintu sensor yang ada disebelahnya. (oh iya, jika memakai jaket seperti saya tadi, maka retsleting wajib dibuka.)

Kertas tanda nomor urut, untuk penukaran uang rusak
kodenya adalah A

Setelah masuk dari pintu utama, kita akan diarahkan untuk berjalan ke sebelah kiri untuk menuju keruangan lain yang mana adalah ruang tunggu dengan banyak kursi panjang, namun karena harus menjaga jarak, maka harus memperhatikan kursi yang telah dipasangi stiker penanda boleh di duduki atau tidak.


Dan yang membuat saya tertark untuk menuliskan pengalaman ini adalah karena ada banyak kesalahan yang saya lakukan, sehingga saya harap para pembaca dapat mengambil pelajaran dari apa yang saya alami.


Ketika nomor urut saya dipanggil. saya maju ke depan kedalam bilik yang ditunjuk. Ketika saya menunjukkan uang yang akan saya tukarkan, petugas kemudian membimbing saya untuk memperbaiki kesalahan yang saya lakukan yaitu :

1. Uang kertas maupun koin dipisah berdasarkan TAHUN EMISI (saat pembuatan, bisa Googling untuk lebih jelasnya)

2. Uang kertas disusun rapih menghadap kedepan semua, tidak ada yang terbalik-balik dan TIDAK BOLEH dilipat.

3. Uang kertas yang akan ditukar minimal memiliki bentuk fisik 67% dari keseluruhan (atau 2/3 bagian)

4. Uang koin 50 rupiah dan 100 rupiah ada yang tidak bisa ditukar, nanti akan saya lampirkan gambar dibawab.

5. Kita HARUS PUNYA rincian uang yang akan kita tukar seperti contoh Jumlah total berapa, jumlah uang kertas 1000 ada berapa lembar, kertas 2000 ada berapa lembar, dst


karena saya belum menyusun uang sesuai dengan ketentuan, maka saya diminta pindah ke bilik lain untuk menyusun sesuai aturan, sehingga antrian dibelakang saya tidak terganggu karena saya akan menukarkan uang dengan nominal yang lumayan banyak.


 Setelah sudah cukup yakin bahwa uang sudah saya atur sedemikian rupa sesuai dengan ketentuan, saya kembali ke dalam bilik, dan menyerahkan uangnya untuk ditukar. Petugas Bank menghitung kembali dan mengecek apakah sudah layak untuk ditukar. Setelah selesai kita akan mendapatkan uang baru sesuai dengan jumlah yang kta tukarkan.


Berikut ini adalah foto sekaligus penjelasan yang dapat saya bagikan.

Ini adalah uang yang tidak bisa saya tukar karena tidak memenuhi syarat untuk minimal tersisa 67%.
Setelah dicek menggunakan mesin khusus, ternyata hanya ada sekitar 61%

Uang ini juga tidak dapat ditukar dengan alasan yang sama seperti yang diatas

Uang tidak boleh dilipat seperti ini, jadi harus 
mendatar semua dan menghadap ke depan


Koin 50 rupiah yang besar dan berwarna kuning sudah tidak dapat ditukar lagi, hanya yang berwarna
silver seperti contoh diatas yang bisa.

Koin 100 rupiah yang besar bergambar wayang dan bergambar komodo juga tidak bisa ditukarkan
hanya yang berwarna silver saja.

Koin 1000 rupiah yang bergambar kelapa sawit 
MASIH BISA ditukarkan

Uang kertas yang akan ditukar, disusun seragam menghadap ke atas seperti pada contoh sebelah kiri.
jangan sampai terbolak-balik seperti contoh sebelah kanan

Uang kertas yang akan ditukarkan disesuaikan dengan tahun EMISI, tidak boleh berbeda-beda


Demikian yang dapat saya bagikan tentang pengalaman saya menukarkan uang rusak di Bank Indonesia Yogyakarta. Semoga para pembaca sekalian bisa mendapat gambaran jika ingin menukar uang rusak juga.

Beberapa info terkait penukaran uang rusak di Bank Indonesia ini hanya dilayani hanya pada SETIAP HARI KAMIS Jam pelayanan dari jam 9 hingga 11.30.

Usahakan mempersiapkan uang yang telah disusun dari rumah sehingga ketika sampai di bilik penukaran tidak kerepotan terlebih ketika ingin menukar uang dengan jumlah banyak.

Terimakasih sudah menyempatkan membaca, sebarkan ke yang lain jika dirasa bermanfaat.
Continue reading Pengalaman Menukar Uang Rusak di Bank Indonesia Yogyakarta

Friday, February 09, 2018

Pengalaman Lepas IUD di Klinik Adhiwarga (PKBI DIY)

Sejak melahirkan anak pertama saya bulan Oktober 2016, saya memutuskan untuk memakai KB dengan jenis IUD.

Jadi begitu anak saya brojol, sebelum jalan lahir dijahit, IUD dipasangkan ke dalam rahim saya.

Tapi masalahpun terjadi saat kontrol, karena ternyata ada erosi mulut rahim. Penyebabnya bisa bermacam-macam, dalam kasus saya kemungkinan besar karena tidak cocok dengan IUD merk ini (yang saya pakai saat itu COPPER T)

akhirnya saya kontrol terus setiap 2 minggu sekali (padahal dalam keadaan normal, kontrol IUD hanya per 3 bulan, lalu 6 bulan dan 1 tahun) dan itu terjadi sepanjang 2016-2018 dimana akhirnya saya pada hari Kamis, 8 Februari 2018 memutuskan untuk menyudahi hubungan dengan IUD.

Karena saya ingin fokus pada penyembuhan erosi mulut rahimnya dulu (karena semakin meluas).
Setelah searching2 via internet, saya akhirnya memutuskan untuk pergi ke PKBI DIY.

Rute saya kemarin adalah melewati Badran ke arah Utara sampai ketemu plank nama kampus Akademi  Kesehatan Karya Husada. Dibawahnya ada tanda penunjuk untuk menuju ke PKBI DIY


Tapi karena pendaftaran baru dimulai jam 8.30 WIB, maka saya menghabiskan waktu dengan foto-foto lokasi sekitar..
Sebuah pengumuman bahwa mulai februari 2018 setiap sabtu LIBUR

Pusat Informasi

tangga ke lantai 2&3

Alur pemeriksaan

tersedia minuman dingin

ini loket pendaftaran tapi ternyata foto yg saya ambil blur, baru sadar saat dirumah.

jenis pelayanan dan nama dokter pun ternyata terfoto blur oleh saya

ruangan konseling ada 2, yg satu selain ruang konseling juga tempat saya eksekusi IUD nya

untuk menuju ke toilet

ruang tunggu luas dan nyaman





Continue reading Pengalaman Lepas IUD di Klinik Adhiwarga (PKBI DIY)

Wednesday, January 17, 2018

,

Pengalaman Umroh Bersama DASA UTAMA (Lombok) (Part 1)

Hallo para pembaca, sudah lama sejak saya menulis post sebelumnya. Kali ini saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saya melakukan Umroh.

Sebelum pelaksanaan umroh ini ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti:
pembuatan pasport dan Suntik Meningitis => klik disini

Seperti yang kalian tahu, bahwa saya berdomisili di Yogyakarta, tapi kenapa saya berangkat via Lombok??
Karena orangtua saya tinggal disana, mungkin pembaca setia beberapa sudah ada yang tahu karena beberapa kali sempat saya mention di beberapa postingan blog ini.

Saya berangkat dari Jogja ke Lombok pada tanggal 19 Desember 2017 dengan maskapai Lion Air. Setelah beristirahat sehari, tanggal 21 Desember 2017 perjalanan umroh dimulai.

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan travel umroh yang saya gunakan yaitu DASA UTAMA (PT. Dian Almaaz Wisata).
bordiran di tas slempang
Travel Umroh-Haji ini sudah cukup lama ada, dan merupakan travel lokal di Lombok NTB. Kalau tidak salah sudah 16 atau 17 Tahun-an, sehingga memang pengalamannya dalam memberangkatkan calon jamaah bisa dibilang sangat lumayan.

Sebelum keberangkatan, akan diserahkan jadwal harian kegiatan kita selama umroh nanti
jadwal kegiatan umroh

petunjuk keberangkatan dan kepulangan


Setiap calon jamaah umroh diberikan 3 macam tas yaitu tas slempang, tas trolly dan tas koper. Selain itu juga ada kain seragam warna merah dan pink, jilbab (untuk jamaah perempuan) serta baju koko (untuk jamaah laki-laki) dan juga mukena.

Setiap jamaah juga diberikan tanda pengenal, yang mana selama pelaksanaan kegiatan umroh tidak boleh lepas dari badan. (kecuali kalo mandi atau di hotel tentunya wkwk)

Bagian depan tanda pengenal
Tanda pengenal tersebut berisi nama lengkap dan nomor passport kita (bagian yang saya tutupi), sedangkan di bagian belakangnya ada data kontak para pengurus (jika kita tersesat/hilang)
Bagian belakang tanda pengenal
Tanda pengenal ini sangat berguna lho! Pengalaman saya saat di Madinah sangat memerlukan kartu HP untuk menghubungi keluarga dan berinternet ria, ketika akan membeli kartu perdana, kita diharuskan memperlihatkan pasport tapi pada saat itu pasport dipegang pengurus untuk mengurus birokrasi di Mekah, dan saya cukup memperlihatkan tanda pengenal ini (karena sudah ada nomor pasport) dan juga tak lupa harus men-scan sidik jari.

Segitu ribetnya di Madinah sana untuk membeli kartu perdana membuat saya berkaca pada kejadian di Indonesia saat diberlakukan peraturan menggunakan nomor KTP dan KK untuk pembelian kartu perdana sudah ribut.

Pada tanggal 21 Desember 2017 kami berkumpul di bandara karena akan terbang menuju Denpasar (Keimigrasiannya ada di Denpasar). Disini kami difasilitasi sarapan Nasi Kotak untuk persiapan keberangkatan
Penampakan Nasi Kotaknya
 Walaupun yang berangkat adalah Mama, Bapak, Tante dan Saya tapi yang mengantar keberangkatan kami hampir 1 RT wkwkwk (candaa)

duduk diselasar Bandara Internasional Lombok

Duduk sambil makan nasi kotaknya
 Sebelum keberangkatan, kami ada sedikit briefing yang membahas hal-hal selama diperjalanan nanti. Satu kelompok dengan saya ada 45 orang, yang mana rata-rata mereka sudah berusia lansia, namun semangat mereka sangat membuat saya kagum.

Briefing pagi sebelum berangkat oleh H. Dadang

Rekan-rekan satu kelompok
Setelah itu kami pun masuk ke dalam Gate untuk menunggu keberangkatan menuju Denpasar...

Akan lanjut di Part 2
Continue reading Pengalaman Umroh Bersama DASA UTAMA (Lombok) (Part 1)

Thursday, October 26, 2017

Pengalaman Suntik Meningitis JOGJA

Alhamdulillah hari Rabu kemarin tepatnya tanggal 25 Oktober 2017 saya sudah melaksanakan suntik Vaksin Meningitis. Di Jogja pelaksanaannya ada di KANTOR KESEHATAN PELABUHAN YOGYAKARTA yang berada di Jalan Ring Road Utara No.8. Untuk menuju kesini sangat mudah sekali, dari kantor imigrasi tempat kita mengurus pasport itu ke barat nanti belok kiri kearah ringroad dan masuk ke jalur lambat.

papan Penunjuk


Vaksin ini untuk persiapan bagi yang akan berangkat haji/umroh atau jika akan melakukan perjalanan ke negara-negara yang mewajibkan untuk vaksin meningitis.
Meningitis adalah infeksi pada meninges (selaput pelindung) yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketika meradang, meninges membengkak karena infeksi yang terjadi. Sistem saraf dan otak bisa rusak pada beberapa kasus. Tiga gejala meningitis yang patut diwaspadai adalah demam, sakit kepala, dan leher yang terasa kaku. (http://www.alodokter.com)
Sebelumnya saya sudah surfing dulu tentang syarat dan biayanya dari beberapa blog yang ada buat referensi supaya tidak 'kagok' saat melaksanakannya.

Syarat untuk vaksin Meningitis cukup mudah
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Pasport
3. Pas foto 4x6 2 lembar (background putih, 80% tampak wajah)

Jadi pagi itu setelah selesai mengurus anak, saya diantar oleh suami berangkat untuk foto ke studio. Awalnya kami mau ke Studio Foto Pelangi yang ada di Jalan Karanglo Kotagede Yogya, tapi ternyata saat kami sampai disana masih tutup (karena bukanya jam 8 pagi sedangkan kami sampai sana jam 7.45 WIB)

Karena tidak ingin kehilangan waktu, kami melanjutkan perjalanan untuk ke Studio Foto Sampoerna yang ada di Jalan Kusumanegara Yogyakarta.
Disini ada beberapa paket yang bisa dipilih untuk pas foto, saya pilih yang paket B isinya 2 foto 4x6 dan 4 foto 3x4, background Putih dengan 80% wajah. Harganya 50.000 sudah dapat CD

fotonya jadi sekitar 30 menit setelah ambil foto, sehingga kami tinggal dulu untuk mencari sarapan. Setelah itu kami kembali untuk mengambil hasil cetak fotonya. Lalu bergegas untuk ke KKP

TAPI!!!!
ternyata saya lupa membawa fotokopian pasport sebagai salah satu syaratnya, jadi kami balik pulang dulu baru lanjut ke lokasi.

Sampai disana, petugas di depan sangat sigap membantu.
Kami tiba sekitar pukul 10.00 WIB, langsung mengisi formulir yang isinya data diri dan riwayat kesehatan. Sedikit saran, untuk riwayat kesehatan harap ditulis sendiri, karena nanti akan ditanyakan.
Situasi ramai tapi karena pelayanannya cepat jadi tidak terasa sumpek.

Setelah mengisi formulir, kita diarahkan untuk ke lantai 2 dan mengambil nomor antrian yang A (pendaftaran offline)
Mesin Nomor Antrian
saya kemarin dapet nomor antrian 63, dan langsung dipanggil. Berkas yang kita isi tadi kemudian diserahkan ke LOKET 1 yang berada di samping kanan kursi-kursi tempat menunggu. Saya perhatikan orang-orang setelah saya terlihat kebingungan mencari dimana letak Loket 1, karena posisinya ada di samping, orang-orang sering keliru dengan loket pengambilan buku kuning yang letaknya ada di depan kursi tunggu.

Posisi letak loket 1
Setelah berkas masuk ke loket 1, saya diberikan wadah untuk tes urin memastikan bahwa sedang tidak dalam keadaan hamil (untuk laki-laki tentunya jelas nggak dikasi wkwkwk).
Toilet ada di sebelah kiri kursi tunggu, setelah urin di wadah yang disediakan lalu ditaruh didepan kamar mandi (ada disediakan meja). Setelah itu tinggal tunggu panggilan nama.

Menunggu tidak terlalu lama, aknirnya naka saya dipanggil untuk masuk ke ruang pemeriksaan A, disini bersama 10 orang lainnya kami diberikan pemahaman tentang apa itu meningitis, mengapa harus suntik baksin meningitis dan apa efek sampingnya. Katanya setelah suntik nanti paling akan terasa sedikit kebas dan jika sampai demam cukup minum parasetamol dan istirahat. Diruang ini nanti berkas yang kita isi akan dikroscek kembali terutama bagian riwayat kesehatan. kita HARUS mengisi sendiri, kalaupun diisikan harus dengan di dekte oleh kita sendiri.

Setelah itu kita diberikan lembar untuk pembayaran, lokasi loket pembayaran ada di lantai 1 bawah tangga dekat dengan tempat pengisian formulir. Biaya untuk Vaksin meningitis di KKP Jogja adalah 320.000 (sudah dengan test Urin)

Sedikit saran untuk pelaksana, Setelah melakukan pembayaran itu saya kembali duduk dikursi tunggu disebelah pasangan Lansia, mereka mengeluhan bahwa penjelasan di ruang A terlalu cepat ngomongnya jadi mereka kurang bisa mencerna, mungkin untuk kedepannya jika ada Lansia mohon menjelaskannya dengan lebih pelan.

Setelah dari ruang A, kita kembali menunggu untuk pemanggilan ke ruang periksa B, disini adalah tempat untuk menyuntiknya. Vaksin Meningitis ini disuntikkan di lengan kiri atas, jarum suntiknya kecil jadi sakitnya tidak terlalu.

Setelah suntik, kita menunggu lagi untuk pengambilan kartu kuning, setelah itu selesai sudah.

Loket pengambilan Buku kuning
Saat akan mengambil kartu kuningnya, kita terlebih dahulu mengisi buku untuk bukti pengambilan. Kita akan menuliskan nomor buku dan nama pengambil lalu tanda tangan.

Untuk saya sendiri, sampe saat saya menulis ini bekas suntikannya masih sedikit cenut-cenut terlebih ketika tidak sengaja tersenggol.

Berikut ini penampakan buku kuning bukti sudah melaksanakan vaksin meningitis

Bagian Depan

Halaman pertama

halaman pengesahan bukti sudah suntik

Halaman belakang
Demikian pengalaman saya dalam melaksanakan suntik vaksin meningitis di KKP Jogja
Continue reading Pengalaman Suntik Meningitis JOGJA