Wednesday, December 25, 2013

Fanfic DELUHI - You Are My Catalyst - Part 2

Fanfic DELUHI
Title : You Are My Catalyst
Chap : 2/4
Char : Juri Deluhi, Aggy Deluhi, Sujk Deluhi, Leda Deluhi
Warning : YAOI!!!!!!!!!
Disclaimer : All the character belongs to them selves,, i own nothing except the concept of the story.
This Is Part 2

Buat yang lupa, part 1 bisa dilihat di sini => You Are My Catalyst Part 1
Kalo mau langsung baca part 3 lihat disini => You Are My Catalyst Part 3
_______________________________________________________________
My God,! mimpi apa aku semalam.
tanganku masih gemetar saat memegang setir mobilku. hatiku masih berdegup kencang. malam ini rasanya aku mendapatkan keberuntungan yang tak kuduga. aku bertemu dengan makhluk indah itu. Leda!

ku pacu kendaraanku agar sampai di flat lebih cepat. aku langsung melesat ke lantai 3 dimana flatku berada. aku tak sabar melihat kartu nama yang tadi diberikannya kepadaku. Tas gitar ku kubuang begitu saja didekat pintu, aku buru-buru melepas sepatu dan membiarkannya tergeletak tanpa ku masukkan ke rak terlebih dahulu.

kuhempaskan diriku ke sofa dan merogoh kantong belakang jeansku, tempat dimana aku meletakkan kartu nama Leda tersebut.

"wait... whaatt??" aku tebelalak melihat kartu nama yang diberikannya kepadaku, yang ternyata adalah kartu kunci apartemen. terlihat tulisan alamat apartemen dan nomor kamar tempat si pemilik.

wah ini kompleks apartemen mahal, pikirku sambil membaca dan memperhatikan kartu kunci tersebut.. tentu saja, dia Leda..
lalu bagaimana ini? aku harus mengembalikannya..


***
"akhirnya sampai juga, kau kemana saja? kami sudah terlalu lama menunggu jadi bir nya kami buka saja,," Juri membuka pintu dan menyambutku dengan omelan.
"maaf maaf, aku tadi berhenti sebentar di stasiun"
"sudah-sudah.. lama kita tidak bisa kumpul seperti ini, jangan ngomel terus,,nih tangkap!" Sujk menengahi sambil melemparkan botol bir kepadaku, dia memang yang paling dewasa diantara kami ber empat.
"mana Aggy?" aku melihat sekeliling
"oh, dia diluar, sedang menelpon kekasihnya.. biasalah pasangan baru jadi tidak bisa jauh.. haha" Sujk duduk disebelahku "lalu bagaimana denganmu? sudah menemukan pengganti Aika?" dia bertanya dengan mimik serius.
"haha,,belum, dan bahkan aku bertemu dengannya malam ini, tolong bukakan.." aku menyodorkan botol bir ku kepada Sujk, tangannya memang kuat, tentu, dia drummer..
"whaaatt?? jadi itu sebabnya kau telat datang? harusnya kamu bilang saja jadi kami tidak menggangu.." Juri kaget.
"tidak, bukan pertemuan seperti itu maksudku.. dia dan pacar barunya hanya mengabarkan bahwa Februari depan mereka akan menlangsungkan pernikahan dan aku diundang.." aku mencoba menjelaskan
"oh.. aku tak tahu harus bereaksi apa atas kabar ini, senang atau sedih? nih.." Sujk memberikanku botol yang sudah dibuka tutupnya.

"aku pun tak yakin.." balasku sambil melihat ke arah lantai
"hey sudahlah, semua sudah berlalu.. kau hanya perlu melihat kedepan, lagi pula kau masih memiliki kami.." Juri juga duduk disampingku sambil menepuk bahu ku memberikan semangat.

"terimakasih kawan-kawan.." aku memeluk mereka berdua, hampir saja mataku berkaca-kaca kalau Aggy tidak masuk dengan tiba-tiba.

"WHoooppss!! aku masuk di timing yang tidak tepat ya?? lanjutkan saja kemesraan kalian, aku akan keluar lagi.."
"Aggyy~~" Aku bangkit dari sofa dan memeluk Aggy.
Bayangin in saat Juri Sujk Aggy lagi foto2
soalnya boring nunggu Leda gak datang-datang XDD

"hey ada apa ini? aku ketinggalan kabar apa??" Aggy masih bertanya-tanya ketika Juri dan Sujk bangkit dan kami berempat berpelukan. "aku sudah capek melihat mu 8 bulan ini terlihat Emo, bersemangat lah, aku merindukan Leda yang hiperaktif.." Sujk berbisik padaku sambil menggengam erat jemariku dengan tangannya yang besar.
"akan kucoba.." Balasku pun berbisik.

"ah sudah, aku tidak tahu apa yang baru saja kalian bertiga bicarakan tapi suasananya jadi gak enak nih,, yuk kita hepi-hepi, ke karaoke, aku yang bayar!" Aggy memang paling semangat diantara kami, entah apa karena dia baru saja mendapatkan pacar atau memang spirit nya sangat bersemangat.

"ayo~ kebetulan aku kesini tadi bawa mobil, yuk berangkat" Juri mengambil jaket dan kami bersiap pergi. Juri dan Aggy duduk di seat depan, aku dan Sujk di seat belakang.. sepanjang perjalanan menuju tempat karaoke aku masih tidak bisa memperbaiki perasaan ku walaupun aku mencoba untuk terlihat bahagia.. mereka bertiga berceloteh riang dan sesekali tertawa terbahak-bahak tentang sesuatu hal yang bahkan aku tidak perhatikan karena aku hanya memandang keluar dari jendela. 

tangan Sujk tiba-tiba menggenggam tanganku, aku menoleh padanya.. dia menatapku dengan penuh tanda tanya, aku membalasnya dengan senyum.. tangannya tetap menggengam tanganku dengan erat sambil tetap terus ikut dalam obrolan dengan Juri dan Aggy.

Kami pun sampai di tempat karaoke, kami bernyanyi sepanjang malam selama 3 jam. aku mendapatkan giliran menyanyi yang paling banyak.. aku tahu mereka melakukan itu untuk membuatku kembali ceria, dan aku akan berusaha. sampai tiba waktunya pulang kami pun berpisah. Juri dan Aggy naik mobil karena apartemen mereka berdekatan, begitu pula dengan aku dan Sujk, kami berjalan menuju Apartemenku karena lumayan dekat dari tempat karaoke.

Sujk masih saja menggenggam tanganku sepanjang perjalanan pulang itu, dan aku pun tak menolak karena aku merasa ada kekuatan yang diberikan dengan hanya memegang tanganku. walaupun malam ini dingin, dengan tangannya menggengam tanganku rasanya hangat.

"Aku antar kau sampai ke lantaimu.." Sujk berkata begitu. aku hanya menganggukkan kepalaku, aku sudah sangat capek, hanya ingin cepat berada di kamarku.. lift mengantar kami ke lantai kamarku, dari kejauhan aku melihat seseorang berdiri di depan pintunya. aku dan Sujk menghampiri. ternyata perempuan pemain musik jalanan di stasiun tadi.. dia nampaknya kaget dan shock melihat aku dan Sujk menuju kearahnya. tangan Sujk kulepaskan dan aku berjalan lebih cepat beberapa langkah didepannya.

"hey, ada apa?" tanyaku.
"i..ini, aku mau mengembalikan ini" dia menyodorkan sebuah kartu "kelihatannya kau salah ketika akan memberikanku kartu namamu, yang kau beri malah kunci apartemenmu, maka aku datang dan menunggu kau datang untuk mengembalikannya.. ee,, Sujk.."dia membungkuk dengan gugup. Sujk melemparkan senyumnya. Senyum indah itu..

"wah terimakasih, maaf aku malah jadi merepotkanmu, apakah kau sudah lama disini? maaf ya..hehe baiklah ini kartu namaku yang asli" aku membuka-buka dompet mencari kartunamaku dan menyerahkan padanya.
"terimakasih.." sahutnya riang
"seingatku kau belum sempat memberikan namamu?"
"aku Kawazuri Minato, salam kenal.." dia membungkuk lagi "Maaf ini sudah terlalu larut, aku harus segera pulang.. terimakasih kartunamanya, Leda, Sujk" dia berpamitan. Sujk masih membalas hanya dengan senyuman.


Setelah Minato pergi, aku membuka pintu apartemenku..
tiba-tiba saja Sujk mendorongku masuk, aku bersandar di tembok dengan punggungku dan dengan kakinya ia mendorong pintu menutup.
"Su..Sujk, aada apa?" Aku sangat kaget
tangan Sujk menahan ku dari dua sisi, dia mendekatkan wajahnya ke wajahku "Siapa dia?" Sujk bertanya.
"Aku bertemu dengannya di stasiun, dia pemusik jalanan, suaranya bagus dan aku tertarik untuk melihatnya selesai bermain, itulah sebabnya aku terlambat untuk bertemu kalian" aku sangat takut, Sujk tak biasanya begini, auranya terlihat beda.
"jadi dia? kenapa kau tidak menghubungi dulu jika akan datang terlambat? sial! kau tau bagaimana aku cemas karena kau tak juga muncul? aku hampir saja pergi menyusulmu ke stasiun kalau saja Juri tak meyakinkan bahwa kau akan datang dan akhirnya dia menelponmu. Sial Leda! tak bisakah kau sekali saja mengerti!"

"Su..Sujk.. ada apa ini??" aku masih sangat ketakutan.
"Aku mencintaimu, Leda." kata-kata itu meluncur begitu saja dari bibirnya. "Kau tahu bagaimana susahnya menyimpan rasa cemburu saat kau sedang bersama Aika dulu? melihat dia memegang tanganmu, yang seharusnya bisa kumiliki, melihat dia menciummu, yang seharusnya aku juga bisa melakukannya, Kau tahu bahwa sebenarnya aku senang bahwa akhirnya kau berpisah dengan Aika, aku merasa aku punya kesempatan, tapi setelah melihatmu seperti kehilangan semangat, dan semua yang kulakukan tak juga membuatmu kembali senang, aku frustasi!" Sujk menggenggam tangannya yang ada di samping tubuhku terlihat menahan amarahnya.
"dan saat melihat bagaimana matamu berbinar saat melihat Minato, aku tak boleh bisa kehilangan kesempatan lagi untuk mengatakan semua padamu, aku mencintaimu Leda, sedari dulu.."

tangan Sujk turun memegang pinggangku dan tangan satunya memegang daguku, mendekatkan wajahnya ke wajahku. bibir kami pun bertemu. dia melumat bibirku dengan penuh kelembutan. aku tak pernah merasakan sensasi seperti ini sebelumnya, gerakannya yang lembut dan intens membuat perasaanku seketika terasa ringan.. tanpa sadar tanganku sudah berada di kepalanya, memegang rambutnya merengkuh badan kekarnya untuk lebih mendekat padaku. aku merasa seakan-akan aku tak ingin kehilangannya. "aku juga mencintaimu Sujk.." aku berkata dengan susah payah diantara serangan bertubi-tubi yang dilancarkan olehnya.

kami terbakar suasana, badanku digendong menuju ranjang, Sujk memang lebih kuat karena dia adalah Drummer, sudah pasti otot-ototnya terlatih. Aku ditidurkan di ranjang dan Sujk berada di atasku, masih melancarkan serangannya sambil membuka jaket dan kancing kemejaku satu persatu. aku pun tak mau kalah, jaket dan kemejanya sudah ku buka dengan cepat.

Sujk berhenti sebentar, sambil masih duduk diatasku dia memandang padaku yang sedang terbaring dibawahnya tanpa atasan. "apa kau yakin?" dia bertanya tentang keputusanku untuk langkah selanjutnya. tangannya mengusap dengan lembut dada dan lenganku. "aku yakin" jawabku mantap.
"baiklah.." jawabnya sambil tersenyum lebar. dia kembali menciumiku sedangkan tangannya dengan aktif melepaskan retsluiting celanaku, dengan satu gerakan celana jeans biru ku sudah terlempar ke lantai.

"i always wonder what it looks like down there.." Sujk kembali berhenti disela-sela aktifitasnya menciumiku.
"why don't you see by yourself?" aku tersenyum mendengar pertanyaannya. dan kenyataan bahwa aku juga penasaran seperti apakah miliknya. Sujk menurunkan nya dengan cepat, akupun melakukan hal yang sama dengannya.

We're completely naked now..
"hmm.. wow i can work with that" Sujk melihat kearah milikku. well yea in fact that mine is not as big as he is..

dia merengkuhku masuk kedalam pelukannya "aku sangat mencintaimu, selamanya.." setelah kembali menciumku, aku merasakan sesuatu memaksa melesak masuk kedalam tubuhku, aku tahu bahwa itu adalah miliknya. sensasi yang baru kali ini kurasakan membuatku pun menjadi terbawa suasana,, disetiap kali Sujk masuk kedalam diriku, kurasakan aku semakin membutuhkannya, membutuhkan seseorang yang mencintaiku, membutuhkan orang tempatku bersandar.

aku berpegangan pada lengannya yang kekar, Sujk memasuki ku dengan lembut dan berirama,. tangannya membelai lembut tubuhku, membuatnya rileks dan santai, aku suka sentuhannya. aku tak ingin kehilangannya..
aku menyebut namanya saat melepaskan semua hasratku, dan dia pun menyebut namaku..

Sujk merebahkan dirinya disampingku dan menyelimuti tubuh kami, aku memeluknya erat.. aku suka kehangatan tubuhnya, dadanya yang bidang, lengan nya yang kekar..
"seandainya aku tahu dari dulu bahwa kau mencintaiku, aku tak akan menghabiskan waktuku sia sia dengan Aika.."
Sujk membelai lembut rambutku. "semua akan indah pada waktunya.. Leda, aku sangat mencintaimu.. please, make me your catalyst.."

"you are my catalyst.." aku mengecup dada bidang Sujk..

kamipun tertidur, dengan Sujk ada di sisiku aku merasa tenang..
"Esok akan kusambut hari dengan lebih ceria.. aku janji.. terimakasih Sujk.." bisikku pelan.

***
End of part 2
part 1 bisa dilihat di sini => You Are My Catalyst Part 1
Kalo mau langsung baca part 3 lihat disini => You Are My Catalyst Part 3
nih bonus foto biar adem XDD

0 komentar:

Post a Comment

TInggalkan pesan anda, berikan saran agar saya lebih baik lagi kedepannya! :)