Saturday, December 21, 2013

Fanfic DELUHI - You Are My Catalyst - Part 1

Fanfic DELUHI
Title : You Are My Catalyst
Chap : 1/4
Char : Juri Deluhi, Aggy Deluhi, Sujk Deluhi, Leda Deluhi
Disclaimer : All the character belongs to them selves,, i own nothing except the concept of the story.
This is Part 1.. 
if you want to read part 2 just click => You are My Catalist part 2 
if you want to read part 3 just click => You Are My Catalist part 3

Sedikit warning bahwa di Part 2 & 3 ada YAOI
_______________________________________________________________

Handphone ku berbunyi nyaring memutar ringtone tanda bahwa ada telpon masuk untuk yang ketiga kalinya. Dengan malas ku buka mataku perlahan dan melirik jam digital mini yang ada di meja disamping ranjangku.

Sudah jam 5 sore ternyata, pikirku.


Aku duduk di pinggir ranjang dan meraih handphone ku di dekat jam digital tadi dengan malas, terlihat layar menunjukkan bahwa yang menelpon adalah Aika, kekasihku, well.. untuk lebih tepatnya dia pernah menjadi kekasihku.. apa lagi maunya sekarang..


"halo,. Leda" suara diseberang sana menyapa, suaranya terdengar getir.
Oh God, sebenarnya aku malas sekali melihatnya, setelah apa yang dia perbuat padaku, dalam 2 tahun kebersamaan kami ternyata dia juga menjalin cinta dengan pria lain selama 1 tahun. aku memutuskan untuk meninggalkannya dan tak ingin menemuinya, sudah 8 bulan ini aku tak ingin melihatnya dan apapun yang berhubungan dengannya.Dan selama itu pula dia terus saja menghubungiku.
"maaf, aku ada acara.." Suaraku sangat datar setiap menjawab kalimat-kalimat dari Aika. walaupun sebenarnya ini adalah akhir pekan dan kegiatanku hanya dirumah seharian.
Kurebahkan kembali badanku ke ranjang, pikiran berkecamuk. haruskah aku pergi kesana?
Setelah lama berfikir akhirnya kuputuskan untuk berangkat, setelah mandi dan berpakaian, aku bersiap untuk jalan kaki ke stasiun. Udara diluar agak lebih dingin dari biasanya, walaupun baju hangatku tebal, namun rasa dingin masih saja bisa masuk menusuk ke badan.


"iya Aika, ada apa?" balasku datar.
"bisakah kau menemuiku di Cafe Lucio jam 8 malam nanti?"

"Please.. untuk kali ini saja.. ada hal penting yang harus ku katakan.." Aika memohon.
"kenapa tak kau kjatakan saja lewat telpon ini?" jawabku ketus
"tidak bisa, aku harus mengatakannya langsung. Ku tunggu di Cafe Lucio jam 8." dan telponnya dimatikan.

***
aku telah sampai di depan Cafe Lucio. aku berdiri agak lama, sambil menyiapkan diriku. jujur saja, perasaanku bercampur antara marah, sebal, grogi namun ada sedikit rasa penasaran tentang apa yang akan disampaikan Aika.

Akupun melangkah masuk, setelah melihat sekeliling aku mendapati Aika duduk di sisi kiri panggung yang memang disiapkan oleh menejemen cafe untuk para band indie tampil menghibur pengunjung.

"hey.." sapa ku.
"hey, ternyata kau datang, ku kira kau mengelak lagi.."
"hehe.." tawa ku garing. aku duduk memunggungi panggung. yang sedang tampil adalah band yang benar-benar amatir. "jadi, apa yang ingin kau sampaikan, cepat ya, aku ada janji lain.."
"sebentar, Yuka sedang ke toilet.."

Yuka?? oh, laki-laki itu.

kami berdua duduk berhadapan dalam diam, suasana sangat canggung dan band yang sedang tampil menambah rasa sebalku. apa mereka tidak sadar bahwa alunan musik dan suara vokalisnya sangat menggangu.. aku menggerutu sendiri.

tak lama, sesosok laki-laki dengan kepala plontos duduk di samping Aika dan mencium pipinya.
"maaf sayang, aku agak lama, antriannya panjang sekali.." setelah berkata begitu, Yuka memandangku. sekilas aku dapat melihat Aika menggenggam erat tangan Yuka.

"Shimoto" katanya menyebutkan nama belakang sembari mengulurkan tangannya.
"Leda" sahutku sambil menjabat tangannya. "bisakah cepat? aku benar-benar harus pergi ke janji lain"
"baiklah, begini.. aku dan Yuka anak menikah 2 bulan lagi, aku hanya ingin meminta maaf kepadamu atas perlakuanku, dan ku harap kau mau memaafkanku karena aku tak ingin menyakiti siapapun dan ingin menjalani kehidupan pernikahanku dengan tenang.." Aika menjelaskan.

"oh.." aku agak sedikit shock dan terdiam untuk beberapa saat. setelah bisa menguasai diriku kembali aku mulai menyusun semua kata-kata dengan cepat di dalam otakku " yah, aku berbohong kalau aku bilang aku tidak marah dan sakit hati. tapi semua itu telah berlalu, dan kau telah menemukan orang yang bisa membuatmu bahagia,,lalu aku bisa apa? selamat untuk kalian.."
"kau kami undang, silakan datang..jika kau tak keberatan.."
"hmm.. aku akan melihat jadwalku dulu, tanggal berapa acaranya?" sahutku sambil mengeluarkan handphone dan mulai mencatat di note.

"jika tidak ada halangan, maka tanggal 28 Februari.." Yuka kali ini menjawab.

"baik, akan ku ingat-ingat. sekali lagi selamat untuk kalian dan maaf aku benar-benar terburu-buru.. sampai jumpa" aku menjabat tangan mereka dengan cepat dan berlalu.

Aku berjalan menjauh dari Cafe itu menuju ke taman di tengah kota. Semakin malam nampaknya taman kota ini semakin ramai oleh pasangan yang sedang dimabuk asmara, kecuali aku..

Aku duduk di salah satu bangku taman, tak lama kemudian handphoneku berbunyi, ternyata yang menelpon adalah Aggy.
"halo.."
"hey man, aku hanya ingin memberi kabar, kami sedang berkumpul di studio.. mungkin kau mau datang juga? Juri dan Sujk juga ada disini.." aku dapat mendengar suara Juri dan Sujk berteriak-teriak gaduh ikut membujukku agar datang.
Bayangin ini Leda waktu di Scene
sedang duduk dibangku taman XD
"baiklah, jangan mulai pestanya tanpaku!" aku menutup telpon. mungkin ada baiknya saat-saat seperti ini kuhabiskan bersama mereka, kami memang sudah lama tidak bertemu, aku bangkit dan mulai berjalan menuju stasiun untuk mengambil kereta ke arah studio.

Didepan stasiun, aku melihat banyak orang berkumpul. kelihatannya mereka sedang menyaksikan permainan pemusik jalanan..

"Terimakasih, selanjutnya lagu ini dari band favorit saya dan sangat pas sekali untuk malam yang dingin tanpa kehadiran bintang ini.." nampaknya itu suara gadis yang menjadi pemusik jalanannya.

alunan gitar akustik pun berbunyi.. hey, aku kenal intro lagu ini..

penasaran, aku berjalan mendekati kerumunan orang-orang tersebut sambil terus mendengarkan..

Ano goro no futari wa shin dan da yo
Donna ni omotte mo..

Benar, itu lagu ku saat masih berada dalam band yang sama dengan Aggy, Juri, dan Sujk.
aku menggeser beberapa orang untuk bisa mendapatkan tempat di depan kerumunan itu. Ku lihat seorang perempuan muda sedang bermain gitar akustiknya dengan tenang dan terlihat sangat menghayati lagu yang dimainkannya. dia terus bernyanyi sampai lagu itu selesai, orang-orang memasukkan beberapa lembar uang ke kotak yang telah dia sediakan.

setelah mengucapkan terimakasih kepada para penonton, dia merapikan kemejanya dan membereskan Gitar serta kotak uangnya, satu persatu orang yang tadi menonton pergi, hanya tinggal aku yang berdiri mematung seolah masih tersihir dengan nyanyiannya tadi. suaranya begitu indah, bahkan lagu itu menjadi lebih indah daripada saat Juri yang menyanyikannya. Dengan tak sengaja mata perempuan itu pun bertemu dengan mataku.
dia terlihat sangat kaget, sebelah tangannya menutup mulutnya yang menganga karena keterkejutannya.

"Le..Leda..??" dia memekik dengan sedikit tertahan

ku balas keterkejutannya dengan senyumanku. kulihat dia berdiri dengan agak limbung hampir terjatuh, otomatis kuraih tangannya dan menjaga badannya agar seimbang dan tak jatuh.
"He..hey~ kau tidak apa-apa?" tanyaku khawatir dengan keadaannya.
"ti..tidak, maaf lututku tiba-tiba saja lemas" dia berusaha berdiri sendiri. "a..aku tak percaya bisa berjumpa denganmu, aku fans beratmu.."
"haha.. Suaramu bagusm permainan gitar mu pun sama. siapa namamu?"
"aku.." 
dia baru saja akan menyebutkan namanya saat handphone ku berbunyi lagi. segera ku angkat dan terdengar teriakan dari Juri.

"Eeey!! kau sedang ada dimana? kenapa lama sekali? kami sudah tidak tahan ingin segera memulai pestanya!!"
"haha.. iya iya maaf, aku sudah ada di depan stasiun kok, aku akan segera menuju kesana.." dan telpon kumatikan. kembali aku memandang perempuan tadi yang masih berdiri disana terpaku seakah tidak percaya bahwa aku ada dihadapannya.
"maaf aku harus segera pergi, ini kartu namaku, nomorku ada disana.. apa kau baik-baik saja?" tanya ku khawatir akan keadaannya saat aku pergi nanti.
"aku tidak apa-apa, senang berjumpa dengan mu Leda"
dan aku pun berlari masuk ke stasiun mengejar kereta terakhir ke arah menuju Studio dimana kawan-kawanku sudah tidak sabar menunggu..


***
End Of Part 1
if you want to read part 2 just click => You are My Catalist part 2 
if you want to read part 3 just click => You Are My Catalist part 3
Sedikit warning bahwa di Part 2 & 3 ada YAOI

2 comments:

  1. Aku tidak tahu pemeran dalam cerita ini siapa saja. Tapi ceritanya sederhana dan menarik. Gaya bahasa Indinesia yang sedikit baku membuatku ingin tertawa sekaligus berdebar-debar. Begitu pula dengan komentar ini ∩__∩

    ReplyDelete

TInggalkan pesan anda, berikan saran agar saya lebih baik lagi kedepannya! :)