Mumpung ada kesempatan buat ngeblog, gw mau ceritain tentang pengalaman gw saat melahirkan anak pertama gw. Pengalaman yang mungkin bikin bikin sedikit 'ngeri' untuk nambah anak haha..
Nggak ding, untuk saat dalam waktu dekat ini emang nggak berniat nambah anak, tapi who knows beberapa tahun kedepan ada rejeki lagi dari Allah dan dipercayakan untuk punya anak lagi.
Ada rasa khawatir juga dulu, takut kalo gw nggak bisa punya anak karena sedari kecil kan gw demen banget sama yang namanya kucing, tidur bareng, main bareng, gw cium-cium. Dan betapa getolnya orang-orang disekitar melarang-larang supaya nggak terlalu deket sama kucing.
Tapi dalam hati gw, selain ada rasa takut itu gw juga serahin semua sama Allah, karena dia nggak mungkin menciptakan sesuatu tanpa suatu tujuan tertentu yang tentunya baik bagi hamba-Nya.
Oke kita mulai aja.
Saat itu malam jam 10 tanggal 23 Oktober 2016, gw yang saat itu udah mau tidur kan seperti biasa pipis dulu, eehh ternyata ada darah dan flek coklat di celana dalam gw, panik dong!
langsung gw bersih-bersih, ganti daleman lalu bangunin Suami yang udah tidur dengan nyenyaknya, langsung dia ngangkut tas yang sudah kami persiapkan berisi baju dan popok serta perlengkapan untuk bayi dan gw. Lalu dia turun ke lantai 1 dan bilang ke ibu.
Saat itu Mertua dan adik ipar baruuuu aja pulang dari Kopeng, akhirnya mobil dikeluarin lagi dan dengan disupiri adik Ipar kami langsung cuss ke Puskesmas Tegalrejo yang ada di jalan Magelang KM 2 dari rumah kami yang ada di jalan Wonosari KM 8. Super sekali ya jauhnya! Adik Ipar gw emang super nyetir bolak balik begitu, pastinya cuapeekk.
Itu karena gw pake BPJS Mandiri, dan Puskesmas Tegalrejo adalah rekanan Faskes 1 gw yang sebenernya ada di Puskesmas Wirobrajan (karena KTP gw dan suami Jogja).
Selama diperjalanan menuju ke TKP, gw nggak ngerasa ada kontraksi yang menyakitkan, dan dalam pikiran gw "wah cuma segini mah gampang.. i got this!!" dan besoknya akan gw sesali telah sesumbar seperti itu wahaha
Sampe disana gerbangnya tutupan! suami lalu membangunkan orang yang kebetulan sedang tidur di dalam. setelah masuk, langsung naik kelantai 2.
Itu yang ijo ijo ruangan tindakan untuk tempat lahiran. |
Saat sampai dirumah baru mulai ada rasa-rasa kontraksi. Gw itungin terus tuh katanya kan makin lama jaraknya makin dekat. Jam 7 pagi akhirnya kembali lagi karena jarak kontraksinya udah semakin dekat. Tapi pagi ini kami menuju RS Pratama, karena lebih relatif dekat dari rumah dan otomatis BPJS nggak bisa dipake karena Faskes 2 kami ada di RSI Hidayatullah.
setelah diperiksa ternyata baru bukaan 2 dan kebijakan dari BPJS bahwa kalo belum bukaan 4 ato ada indikasi medis, nggak bisa ke lain faskes.
akhirnya kami terusin perjalanan lagi kembali ke Puskesmas Tegarejo, dan gw kembali masuk ruang tindakan. Nggak lama datenglah Bulik gw beliau dan Suami ah yang menemani saat gw melahirkan.
waktu demi waktu berlalu, rasa kontraksiya makin kenceng.
gw pake aplikasi pencatat kontraksi |
Kalo misalnya kalian tanya sama ibu-ibu gimana rasanya melahirkan, mereka bakal cuma bilang sakit seperti kalo saat kram mens. But I'll Tell you, rasanya kaya mau mati!!!dan kalo kalian sangka rasa sakit dan mules nya ada di perut, kalian salah!!
sakitnya ada di pinggang, pinggul dan punggung! kalau bisa gw gambarkan, seperti dipatahkan lalu disambung dan dipatahkan lagi.
No wonder kalo disebutkan bahwa surga ada dibawah telapak kaki ibu, dan jika meahirkan maka terhapus semua dosa sang ibu dan ketika meninggal saat melahirkan maka dihitung jihad.. karena rasanya memang benar-benar super!
Oh iya sedikit catatan, selama hamil gw jarang jalan pagi, nggak pernah ikut kelas hamil ato senam hamil. Jadi gw sama sekali cuma berbekal dari nonton via Youtube.
Saat mau melahirkan itu, gw didatangi mahasiswa S2 yang sedang penelitian dan meminta ijin untuk gw jadi narsum nya. Penelitiannya adalah tentang teknik pemijatan yang mempercepat kelahiran. Gw setuju dan pada bukaan ke 6 atau 7 ya, mereka mulai teknik pemijatannya, walaupun nggak mengurangi rasa sakit kontraksi, tapi sangan membantu untuk relaks.
Selama proses melahirkan itu, suami dan bulik nggak henti-henti memijit dan mengelus punggung gw, pada bukaan ke 8 kalo nggak salah, mbak PPL yang mendampingi, gw cengkram tangannya saking gw gak tahan sakitnya haha (maaf ya mbak PPL)
akhirnya ketuban pun pecah, rasanya kaya ada air diisikan di balon lalu pecah.
Mbak PPL lapor ke dokter jaga, kira-kira ada 3 bidan senior, 4 mahasiswa PPL dan 1 dokter yang menemani kelahiran.
Perjuangan dimulai!
mereka menyemangati untuk mengeden saat rasa kontraksinya tiba.
berkali-kali gw diingatkan supaya jangan angkat pantat dari ranjang karena bisa menyebabkan robekan panjang.
Tapi namanya orang melahirkan boo!! sakitnya RUAARR BIASAA!! semua nggak ada yang bisa gw ingat lagi. Ada saatnya mereka melarang supaya jangan mengejan, tapi gw tetap lakukan dan itu tanpa sadar lho!
Suami saat itu diminta untuk naik juga ke ranjang di bagian atas dan bersila untuk menggantikan bantal gw
sudah terlalu lama, saat kontraksi dan berkali-kali saya salah bernafas. Kontraksinya pun pendek-pendek, akhirnya dokter menyarankan memberi infus yang berisi induksi, dan saya merubah posisi menjadi berbaring menyamping.
Yak! menyamping!
baru tau bahwa ada proses melahirkan dengan menyamping begini..
gw ngedan lagi, kepala baby nya sudah mulai terlihat, dan gw diminta kembali ke posisi berbaring normal dan kembali mengejan lagi. Gak berapa lama, kepala si baby pun nongol dan dibantu tarik oleh dokter lalu segera diletakkan di dada saya untuk IMD. Saat itu pas selesai Isya dengan berat 3,4 Kg dan panjang 49cm
Saat itu suami dan bulik diminta keluar dulu sementara gw dijahit.
Jahitannya banyak men! dari atas sampai bawah dari luar dan dalam. gw juga disuntik di paha kiri dan kanan kalo gak salah vitamin K dan satu lagi entah apa gw lupa haha!
Sesaat setelah dilahirkan dan dibersihkan |
sedang diberikan suntikan dan tetes mata |
ia kami beri nama FREESIA ERIN AMARTHA.
FREESIA adalah nama bunga yang dijuluki bunga paling harum sejagad
ERIN adalah gabungan nama kedua neneknya (Endang mama saya, RINi ibunya suami)
AMARTHA adaah nama belakang suami saya
kami teah resmi menjadi orang tua dan mulailah perjalanan panjang untuk merawat, membesarkan serta mendidiknya.
Semoga Erin menjadi anak yang berbakti kepada ortu, beragama, berguna bagi nusa bangsa dan menjadi anak perempuan yang tangguh setegar karang.
0 komentar:
Post a Comment
TInggalkan pesan anda, berikan saran agar saya lebih baik lagi kedepannya! :)