Monday, March 30, 2015

#BracesDiary Hari 43 - Sakitnya Tuh Digigi..

Dear Diari Behel..
Hari ini 30 Maret 2015 adalah hari ke 43 gw pake behel/kawat gigi. Sore tadi gw kontrol ke 3dan ini adalah kontrol yang paling menyakitkan diantara kontrol sebelumnya.

Berikut rincian pengeluaran gw.
Kontrol                           : 65.000
Splinting 2 Regio             : 40.000
Open coil spring 2 Regio : 40.000
Total :                           145.000

Hari ini gw pake karet warna biru muda, soalnya minggu ini gw mau lamaran, biar keliatan bagus gitu kalo difoto..hihih

nah! kenapa  gw mengeluh sakit??
itu gara-gara open coil spring-nya.. jadi tugasnya buat narik gigi gw yang terdorong ke belakang karena terdesak oleh gigi gingsul gw yang sudah mulai turun untuk merapikan diri.

Sakitnya tuh beda sama kalo tiap kawat gigi/behel dikencangin. Kalo tiap ngencangin kawat itu NGILU, nah ini benar-benar SAKIT!
gw sampai pusing nggak tahan sama sakitnya.
berikut ini foto-foto gigi gw di hari ke 43

Nah itu yang semacam 'per' yang gw maksud sebagai Open Coil Spring.

hari 43 nampak depan

Hari 43 tampak rahang bawah

Hai 43 tampak ahang atas

Hari 43 tampak samping kanan

Hari 43 tampak samping kiri
Close up penampakan Open Coil Spring yang sedang menarik gigi di rahang bawah
Segini dulu deh updatenya, gw kesakitan banget inih, sampe pusing kepala..
Continue reading #BracesDiary Hari 43 - Sakitnya Tuh Digigi..

Saturday, March 28, 2015

(Part 3) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Kawah Sikidang

Klik disini untuk Part 1 : TELAGA MENJER
Klik disini untuk Part 2 : TELAGA WARNA & TELAGA PENGILON

Part 3 untuk acara jalan-jalan gw ke Dataran Tinggi Dieng tanggal 22 Maret 2015. Seusai hujan deras saat kami di berada di pintu keluar Telaga Warna & Telaga Pengilon. Kami lanjut perjalanan kembali ke Kawah Sikidang.

Seperti halnya tempat-tempat wisata lain di Indonesia, Kawah Sikidang - pun memiliki legenda yang menyertainya. Cerita tersebut bisa dibaca di link berikut KLIK DISINI.

Saat kami tiba di lokasi parkir, hujan masih turun. Sejenak saat hujan sedikit reda, kami keluar dari mobil dan menyewa payung.
berpose di depan tulisan SIKIDANG

 Setelah berpose di depan tulisan tersebut, gw lanjut jalan kaki menuju lokasi kawahnya. Pada awalnya hidung gw belum akrab dengan bau belerang, tapi samar-samar,gw mencium seperti bau durian. Tapi lama-kelamaan baunya semakin menusuk.

Gw gak bawa slayer, jadi gw tutup hidung dan mulut pake tudung jaket.

Bagian tanah yang keluar asapnya

 Dibagian bawah, sudah ada retakan-retakan tanah yang mengeluarkan asap belerang di beberapa tempat, tapi ini belum kawahnya, yang mana harus naik agak keatas lagi untuk mencapainya.

Dipinggir pagar pengaman kawah Sikidang
Kawah utama dikelilingi oleh pagar yang memberikan batas aman bagi para pengunjung untuk menapak. Namun sayang sekali saat itu asap mengepul keatas sehingga kami tidak bisa melongok kedalam dasar kawah. Semoga lain kali ada kesempatan ya!


Selfie

Selfie disini berasa seperti sedang di luar negeri, dengan jaket tebal anti air dan kabut yang menyelimuti.





Setelah puas foto-foto, kami turun kembali menuju tempat parkir, tapi si Pacar minta mampir beli kentang goreng dan jamur goreng dulu di pasar mini yang ada di sepanjang jalan menuju Kawah Sikidang tersebut. Kentang gorengnya enak dimakan panas-panas baru saja diangkat dari penggorengan dan diberikan rasa barbekyu dan keju.

Setelah dari Kawah Sikidang, perjalanan dilanjutkan ke destinasi berikutnya yaitu Candi Arjuna.
Continue reading (Part 3) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Kawah Sikidang

Tuesday, March 24, 2015

(Part 2) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Telaga Warna & Telaga Pengilon

Klik disini untuk Part 1 : TELAGA MENJER
Klik disini untuk Part 2 : TELAGA WARNA & TELAGA PENGILON
Klik disini untuk Part 3 : KAWAH SIKIDANG 


(Part 2 Jalan-jalan ke Telaga Warna & Telaga Pengilon)

Setelah puas melihat-lihat keadaan di Telaga Menjer, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lain di daerah Dataran Tinggi Dieng yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang menjadi 1 kompleks.

Untuk harga tiket gw kurang paham, tapi saat dijalan, ada penarikan dana dan saat mau masuk ke lokasi juga ada penarikan dana lagi.

Walaupun letaknya bersebelahan dan hanya dibatasi pohon dan ilalang, tapi air di Telaga Warna dan Telaga Pengilon tidak bercampur!

Saat kami sampai disana, hujan masih turun dengan derasnya. Selama beberapa saat kami berdiam di dalam mobil sambil menunggu intensitas hujan agar tidak terlalu deras lagi. mungkin 10 menitan setelah itu, hujan sudah mulai agak reda. dan karena sudah masuk waktu solat Dzuhur, lalu kami solat dulu.

Air wudhunya DINGIN! BANGET!
Sambil sholat gw sampe mengigil hihihi..

Secuil keindahan Telaga Warna
 Telaga Warna memiliki legenda juga lho tentang asal usul dari warnanya yang berubah-ubah. Kata orang warnanya terkadang kuning terkadang hijau.. tapi saat gw kesana telaganya berwarna hijau.

Setelah berjalan masuk dari pintu gerbang, kita akan disambut hamparan rumput hijau yang sejuk dipandang mata.
Rumput hijau yang sejuk

Itu genangan air karena hujan. Mungkin kalo sedang gak musim hujan bisa jadi kering
Jangan kuatir jika tersesat di kompleks ini, karena terdapat tanda-tanda petunjuk arah untuk memudahkan pengunjung.

Papan penunjuk jalan
Saat melanjutkan perjalanan, ada batu-batuan yang besar-besar tersusun.

Batuan besar nan indah
Yang pertama gw temui adalah Batu Tulis (Batu Semar) yang di depannya terdapat patung Patih Gajah Mada berwarna emas.

berfoto disamping Patuh Gajah Mada

Didalam kompleks ini juga ada beberapa gua-gua, diantaranya adalah Goa Jaran, Goa pengantin,dan  Goa Sumur. Di goa-goa lain gw hanya membaca-baca papan plank tentang penjelasan makna dari gua tersebut. gw hanya berfoto di depan Gua Sumur dan Gua Pengantin.

Berfoto di depan gua Sumur. Disamping Patung Emas Eyang Kumala Sari
  Goa Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat setempat dengan nama  ” Tirta Perwita Sari ” yang berarti Mata Air Kehidupan ,  dan di depan Goa tersebut juga terdapat
sebuah papan nama yaitu Eyang Kumala Sari yang berarti :

”Carilah pendamping hidupmu secantik batu permata yang indah tiada duanya dan utama yang penuh cinta dan kasih sayang , patuh terhadap orang tua dan bisa membawa kehidupan kita ke jalan yang benar di Dunia dan Akhirat”
 Sumber klik disini

Lokasi Goa selanjutnya adalah Goa Pengantin.
penulis berpose bersama 'soon to be husband' nya didepan Goa Pengantin
Beberapa orang percaya jika bersemedi di Goa Pengantin ini, yang sulit mendapatkan kekasih akan segera bertemu, dan jika sudah mempunyainya maka akan langgeng selamanya. *Aamiin*


Jalan setapak di kompleks ini sangat rapi, kiri kanannya ditumbuhi pohon-pohon besar yang usianya mungkin sudah tua.
Ceriaaa...!!
 Suasana yang nyaman membuat gw sangat betah, sayangnya hujan kembali turun dengan derasnya. Tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan menuju ke Kawah Sikidang. Nantikan ulasannya di postingan selanjutnyaaa..

Terimakasih.

Continue reading (Part 2) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Telaga Warna & Telaga Pengilon

Monday, March 23, 2015

(Part 1) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Telaga Menjer

Klik disini untuk part 2 : TELAGA WARNA & TELAGA PENGILON
Klik disini untuk Part 3 : KAWAH SIKIDANG 

Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng Part 1 - Telaga Menjer

Hari Minggu 22 Maret 2015 gw membuat sejarah baru dalam kehidupan gw dibagian traveling.
Pada hari itu gw pergi jalan-jalan ke Dieng yang terletak di Wonosobo bersama Keluarga si Pacar (Soon to be my husband, hihi) dan kolega para guru-guru di tempetnya mengajar.

Ini merupakan kali ke 2 gw pergi ke daerah Dieng, setelah sebelumnya gw pernah muncak ke Sikunir (yang  bisa kalian temukan dengan meng-klik tulisan ini => KLIK DISINI).


Oke kembali lagi ke topik!
Hari itu menurut agenda, kami akan mengunjungi beberapa tempat seperti : Telaga Menjer, Telaga Warna, Kawah Sikidang, dan Candi Arjuna.

rombongan


Sesampainya di Telaga Menjer, kami langsung masuk ke lokasi, dengan membayar tiket (kalo nggak salah Rp 3000,- per orang). Danau Menjer Berada pada ketinggian 1.300 mdpl dengan luas 70 hektar dan kedalaman air mencapai 45 meter. Telaga Menjer terletak di desa Maron kecamatan Garung, 12 Km sebelah utara kota Wonosobo.

Untuk menuju ke danaunya, harus turun melalui tangga yang batu yang telah disediakan. Tersedia rakit-rakit yang dapat dinaiki oleh pengunjung, tapi kami kemarin nggak naik rakitnya jadi gw nggak tau berapa harga tiket untuk menaiki rakit tersebut, tapi sempat searching juga dan harganya ternyata Rp 10.000 per orang.

 Saat mengetik ini tadi gw sekalian searching-searching, ternyata ada sebuah legenda terbentuknya Telaga Menjer ini.. begini kisahnya..

Legenda Telaga Menjer, Wonosobo

Diceritakan dahulu kala ada dua orang gadis sedang mengumpulkan sayuran di lading. Tiba-tiba datanglah seekor kepiting raksasa mendekatinya. Mereka sangat takjub melihat betapa besar dan tingginya binatang itu. Lupa akan pesan orang tuanya yang mengatakan bahwa apabila sedang berada di lading kemudian melihat atau menemui sesuatu yang asing atau janggal mereka dminta cepat meninggalkan tempat dan jangan menggangu atau mengusiknya, salah seorang gadis itu justru mendekat serta diusapnya sambil keheranan, dan kagetlah mereka melihatnya.

Pada saat si gadis mengusap punggung kepiting, tanpa disadari sekonyong-konyong kepiting  lenyap dan ditempat mereka berdiri menganga sebuah lubang yang bergerak semakin lebar dan semakin dalam menyerupai sumur yang membawa kedua gadis tadi lenyap tenggelam. Jadilah sumur dengan luas 70 ha yang kemudian dinamakan telaga Menjer.
Berpose di tangga batu menuju ke telaga Menjer
perpose dengan latar Telaga

pohon Pinus (iya nggak sih?)
 Saat sedang melihat-lihat Telaga, mata gw terpaku pada sesosok makhluk berbulu yang sedang tidur diantara jaring pancing.
ya! seekor kucing tengah tertidur pulas, bergelung mencari kehangatan dari gulungan jaring.
Saking pulasnya, sudah gw "uyel-uyel" dia nggak bangun juga.

makhluk berbulu yang imut

Berpose dengan latar rakit dan Telaga

Telaga menjer yang melegenda
puas berfoto dan berpose, kami melanjutkan perjalanan ke Telaga Warna yang akan gw posting selanjutnya.
Terimakasih :)

NB!!
Kalo ada yang penasaran sama baju kaos bergambar kucing lucu yang gw pakai, ini sedikit info dari gw.
gw membelinya di "Animania Cloth". Outletnya terletak di Jalan Pembela Tanah Air, Yogyakarta.
Bisa lihat-lihat koleksi desain mereka di link berikut ==> KLIK DISINI
Continue reading (Part 1) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Telaga Menjer

#Latepost Mengejar Golden Sunrise di Gunung Sikunir (Juni 2014)

Postingan ini sebagai pelengkap Postingan gw tentang perjalanan gw ke Dieng tahun 2015. #Latepost banget, udah hampir mau setaun...wahahaha

Semoga aja gw masih inget jalan ceritanya. Oke kita mulai...

Malam hari, di bulan Juni 2014.
Sepupu gw +suci pringgahapsari  yang belakangan gw tahu sedang rapat dengan sahabat-sahabatnya semasa kuliah dulu menelpon, menanyakan apakah gw mau ikut mereka ke Gunung Sikunir.

Saat itu gw yang lagi gegulingan di kamar masih belum 'ngeh', sama sekali tidak tahu apa-apa tentang pendakian gunung, memang sih waktu SMA sering naik bukit, tapi gunung itu pastinya beda. Dengan sedikit ragu, gw tolak tawaran itu.

namun tetiba, sebuah pikiran terlintas.."kalo nggak sekarang, lalu kapan lagi??"
Akhirnya gw sms Mama, minta ijin beliau.. dan Gayung bersambut.. ia menyetujui.

Langsung gw telpon balik cicik (nama akrabnya) dan menyatakan gw yakin dan mantap buat ikut. Begitu telpon gw putus, langsung bongkar lemari mencari outfit yang gw punya.

Gw menyiapkan 2 celana training, 2 kaos, 1 jaket tebal, 1 kaos kaki bola, dan sepasang sepatu kets tak lupa slayer. Cukuplah..

Pada hari yang ditentukan kami berangkat yang terdiri atas 8 orang. gw, Cicik, Mbak Vita, Mbak Fajar, Mbak Amel, Mbak Yan, Mas Bram, dan Mas Nur. Jam 4 Sore kami start dari rumah mbak Vita dengan 4 motor keren.

perjalanan yang seharusnya ditempuh dengan waktu 4 jam, menjadi lebih lama akibat hujan yang turun dengan derasnya. Kami memutuskan untuk berhenti berteduh di Masjid yang ada di sebuah desa di jalan Wonosobo.

Setelah hujan agak sedikit reda, kami melanjutkan perjalanan. Sampai alun-alun Wonosobo sekitar pukul 10 Malam. Kami berhenti untuk makan Makanan Khas Wonosobo yaitu Mie Ongklok dan sate.

Sekitar pukul 11 Malam kami lanjut perjalanan, medan yang berat ditambah motor gw yang lama belum diservis membuatnya agak sedikit rewel.. apa lagi dengan cuaca dingin.

Jam 12 Malam kami sampai di basecamp Pendakian Sikunir dan langsung berbagi tugas. Mencari kayu untuk api unggun, mendirikan tenda dan memasak air untuk menyeduh bekal-bekal yang kami bawa.

Skip Skip..

Jam 3 pagi kami mulai naik ke puncak sikunir, memakan waktu 30 menit. TAPI!!! dengan fisik gw yang belum kuat, berkali2 gw harus berhenti, dan mbak-mas yang lain dengan setia menanti gw kuat kembali untuk mendaki.. Gw terharu..

dengan napas tersenggal-senggal, gw paksa untuk terus berjalan.. Nggak asyik kan kalo mas-mbak yang lain gagal liat sunrise gara-gara gw.. Gw nggak mau menjadi beban mereka.

Akhirnya kami sampai di puncak. Kaki yang nggak kuat melangkah, oksigen yang menipis, orang-orang yang bejubel membuat perasaan gw campur aduk (dalam artian positif pastinya). Kami menemukan Spot duduk yang paling bagus. Sambil menunggu datangnya  Sun Rise, gw terus saja menggigil, gigi sampai bergerutuk. Mbak Vita menyarankan gw memakai topi kupluk punya mbak Yan untuk nutupin telinga biar nggak kedinginan lagi.


Sunrise yang ditunggu datang!!
Golden Sunrise di Sikunir
Orang-orang bersorak sorai kegirangan, suasana jadi sangat ramai..
Matahari semakin meninggi, kini saatnya berfoto dan bergaya.

Abaikan muka gw, itu tampang antara takut dan senang dan sedih juga susah wakak

Halaman persembahan.. *Tsaaahh

Berpose bersama mbak-mas yang sudah menyemangati gw

lagi, Abaikan muka gw wakakak

Berpose kembali dengan latar belakang awan-awan

pembuktian gw sudah pernah naik Gunung Sikunir

Barisan Gunung yang menunggu untuk ku daki

Sok berpose ala taun 60an, sok menerawang cakrawala
 Setelah puas berfoto diatas gunung Sikunir, kami pun turun.
Perjalanan turun sangat mengasyikkan karena tentu saja jalannya menurun..
sambil turun gunung, sambil foto-foto.. hihihi

langkah yang ringan

Ceria Ceria

Menjaga keseimbangan agar nggak kepeleset

 Sesampainya kami kembali ke tenda, kami memasak Mie rebus untuk menghalau rasa dingin. Dan sekitar pukul 10 atau 11 siang, kami bersiap pulang.
Dan lagi-lagi berpose dahulu

sok membawa Carrier

Foto bareeengg
Dan akhirnya kami semua sampai kembali ke Jogja dengan selamat sentosa tanpa kurang satu apapun..

Terimakasih
Continue reading #Latepost Mengejar Golden Sunrise di Gunung Sikunir (Juni 2014)

Sunday, March 15, 2015

, ,

Ceritaku : Kisah Bersamamu..

30 Juni 2010.. (Awal berjumpa)
 Saat itu sedang ada acara festival Jepang di JEC. Sedari pagi saya bersama kedua sahabat saya (Jenk Ega dan Jenk Depi) sudah bersiap-siap untuk berangkat menuju lokasi. Selama beberapa hari sebelumnya Jenk Depi bercerita bahwa dia sedang ada projek nge-band bersama 2 temannya yang mana adalah cowok. Dan hari itu mereka juga akan datang, mereka berjanji untuk ketemuan.

Saya dan Jenk Depi serta Jenk Ega sampai di JEC. setelah muter-muter di stand-stand yang tersedia, lalu ada kabar dari kedua teman cowok jenk Depi bahwa mereka juga sudah sampai di lokasi.

Kami pun bertemu...

Seperti layaknya orang yang baru bertemu, saya sekedar salaman secara sambil lalu dan mengenalkan nama. Saat itu saya nggak perhatikan siapa namanya. Mukanya pun saya tidak perhatikan.. hihihi *plakk

Jenk Depi bersama kedua temannya kemudian merencanakan untuk nge-jam sore itu. Akhirnya kami langsung berangkat menuju lokasi studio band yaitu SWA disekitaran mrican (Sepertinya masih masuk daerah mrican hihihi)

saya dan jenk Ega duduk manis menyaksikan mereka bertiga bermain musik dan bernyanyi.

Saat sudah selesai, kamipun bersiap untuk pergi satu-persatu, berjuang mengeluarkan motor masing-masing dari lahan parkir sampai jenk Depi memberitahu saya kalau salah seorang temannya itu juga kuliah di UNY jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

lagi-lagi saya tidak memperhatikan siapa yang ditunjuknya diantara kedua temannya itu. Karena memang saya orangnya  kurang perhatian dengan orang-orang yang baru ditemui, terlebih mereka laki-laki.

Saya pun pamit pulang, melanjutkan ke lokasi berikutnya yaitu alun-alun utara, bertemu dengan mama yang baru datang dari Lombok untuk menemani saya pada tanggal 2 Juli setelahnya untuk operasi.

Yup, Operasi di lidah.
Hasil diagnosa dokter bahwa ada saliran air liur di bawah lidah yang tersumbat dan membentuk seperti gumpalan daging tumbuh dan harus diangkat.

sesudah operasi berpose dulu hihi..
 Tapi siapa sangka, orang itu menjadi teman hidup saya dengan nama SONY AMARTHA..

Awal Agustus 2010...
Sejak terakhir bertemu di Studio SWA itu, sama sekali tidak ada komunikasi antara kami, karena memang tidak ada acara tukar nomor HP maupun saling Add facebook.

Sampai akhirnya,..

Awal Agustus 2010 diadakan wisuda di UNY. Saya hadir bersama Nana untuk  melihat Om nya wisuda. Lokasi saat itu di gedung C15 FBS UNY, dari jauh saya melihat sesosok yang saya pernah tahu berjalan semakin mendekat kearah saya.

Ternyata Sony.

Dia menyapa saya, saat itu dirinya sedang bersama seorang temannya. Kami mengobrol basa-basi, sambil tukar nomor HP dan saya serta Nana pamit pergi karena kami harus menemui Om-nya yang telah selesai di wisuda.

Kami berpisah.. itu adalah kali kedua kami bertemu.

Saat jam makan siang pun tiba. Saya mengirim SMS kepadanya, bertanya apakah dia sudah makan? dan jika belum saya mengajaknya untuk makan siang bersama. Tapi sayangnya dia sudah makan. Akhirnya saya makan siang bersama Nana.

saya lupa bagaimana detailnya, tapi yang pasti kami saling berkirim SMS dan men-add Facebook.

Hari itu tanggal 9 Agustus 2010. Kami berkomentar di status, berjanjian bertemu untuk makan bakso.

Lalu pada keesokan siangnya 10 Agustus 2010, ia datang ke rumah pertama kali untuk menjemput saya pergi makan bakso. Terpilihlah bakso Pak Narto yang berlokasi di jalan Kolombo (Depan kampus UNY)

Itu adalah kali ke 3 kami bertemu.

Di sana pula kami meresmikan bahwa kami akan menjadi sepasang kekasih. hihihi.

Siapa yang menyangka, 3 kali bertemu kami lalu menjadi kekasih.

Cinta kami tumbuh seiring dengan waktu, tahun 2015 ini merupakan tahun ke-5 kami mengarungi cinta berdua. Tanpa masalah, tanpa putus-nyambung, walau sesekali berantem, kami tetap bertahan. berdua.
 

Terimakasih sudah mencintaiku yang tidak sempurna dengan sempurna


Continue reading Ceritaku : Kisah Bersamamu..

Tuesday, March 10, 2015

#LatePost Perbedaan "Fifty Shades Of Grey" di Novel dan Movie

Fifty Shades of Grey Movie Posters
Yup! Film kontroversial yang berasal dari Novel yang juga kontroversial akhirnya gw tonton. walaupun cuma copian versi webrip.

Gw udah baca novelnya sejak tahun 2013, versi PDF dan merupakan terjemahan dari para fans. Buku ini satu set-nya terdiri dari 3 buku. Buku pertama adalah "Fifty Shades of Grey" yang kedua adalah "Fifty Shades Darker" dan yang terakhir adalah "Fifty Shades Freed".

Sejak awal kemunculannya, buku novel ini sudah menjadi kontrofersi di tengah masyarakat. Karena memang sangat jarang novel yang berkisah tentang BDSM secara eksplisit seperti apa yang di ungkapkan oleh E.L James sang penulis.

Kalo pendapat gw pribadi, gw tidak masalah dengan isinya yang ada adegan kekerasan tertentu, karena pada dasarnya gw lebih fokus pada alur ceritanya yang mana berkisah tentang seorang lelaki yang masa kecilnya mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan sehingga ia memiliki sifat dengan kecenderungan yang menyimpang, dan bagaimana dia mencoba melupakan masa lalu dengan merasa nyaman bersama orang-orang disekitarnya dan bisa kembali ke jalan yang benar.

Nah! kembali ke judul yaitu "Perbedaan "Fifty Shades Of Grey" di Novel dan Movie".
Sejak awal ada desas desus bahwa buku ini akan di film-kan, para fans sudah mencoba menetapkan siapa saja yang cocok dan pantas untuk menjadi pemeran Christian Grey. Gw sendiri lebih suka kalau Matt Bomer yang bisa mendapatkan peran tersebut. Sudah pernah liat Matt Bomer? ini dia fotonya dibawah.

Matt Bomer

 Gimana?? Ganteng ya! Ganteng dong! *maksa
Namun ternyata Matt tidak masuk kedalam daftar calon-calon pemeran. Singkat cerita, terpilihlah Jamie Dornan.

Gw termasuk kedalam barisan yang ragu apakah Jamie bisa memerankan seperti apa yang kami bayangkan tentang sosok seorang Christian Grey yang sangat mengintimidasi.

Jamie Dornan

Gw mendapatkan copian film yang sangat buruk kualitasnya, di beberapa adegan di skip sehingga feel nya kurang dapet.
Tapi nggak banyak yang berubah dari cerita asalnya dari novel.

Gw agak sedikit kecewa dengan pemeran Jose, saat membaca bukunya gw membayangkan sosoknya yang seperti orang latin kebanyakan, tapi ternyata malah jadi seperti orang afrika-amerika dengan cara bicara yang agak2 nge-rap.

Juga dengan tokoh Ray, ayah dari Ana yang adegan saat ia berbicara dengan Christian tentang kegemarannya memancing pada bagian itu di skip. Padahal bagian itu sangat penting buat penonton untuk mengetahui gimana hubungan Ray dengan Christian mulai terjalin.

Di buku juga hubungan antara Ana dengan Ray digambarkan detail dan begitu dekat, tapi di film nampaknya bagian kedekatan mereka di-skip.

film ini baru bagian 1 dari bukunya, semoga saja sequelnya segera dibuat.


UPDATE 26 Mei 2015
Oke, akhirnya gw bisa dapet filmnya yang edisi full dan uncensored.
sudah nggak ada adegan yang terpotong-potong lagi, hihi.

oh iya, trailer untuk Fifty Shade Darker sudah diluncurkan!
udah pada liat belum?

nih gw kasi link nya, baik kan gw..ya kan.. ya dong! 

nah tuh dia!
ini baru teaser 1, semoga teaser berikutnya segera muncul ya!
Continue reading #LatePost Perbedaan "Fifty Shades Of Grey" di Novel dan Movie