Tuesday, March 24, 2015

(Part 2) Pengalaman Jalan-jalan Ke daerah Dataran Tinggi Dieng - Telaga Warna & Telaga Pengilon

Klik disini untuk Part 1 : TELAGA MENJER
Klik disini untuk Part 2 : TELAGA WARNA & TELAGA PENGILON
Klik disini untuk Part 3 : KAWAH SIKIDANG 


(Part 2 Jalan-jalan ke Telaga Warna & Telaga Pengilon)

Setelah puas melihat-lihat keadaan di Telaga Menjer, kami melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lain di daerah Dataran Tinggi Dieng yaitu Telaga Warna dan Telaga Pengilon yang menjadi 1 kompleks.

Untuk harga tiket gw kurang paham, tapi saat dijalan, ada penarikan dana dan saat mau masuk ke lokasi juga ada penarikan dana lagi.

Walaupun letaknya bersebelahan dan hanya dibatasi pohon dan ilalang, tapi air di Telaga Warna dan Telaga Pengilon tidak bercampur!

Saat kami sampai disana, hujan masih turun dengan derasnya. Selama beberapa saat kami berdiam di dalam mobil sambil menunggu intensitas hujan agar tidak terlalu deras lagi. mungkin 10 menitan setelah itu, hujan sudah mulai agak reda. dan karena sudah masuk waktu solat Dzuhur, lalu kami solat dulu.

Air wudhunya DINGIN! BANGET!
Sambil sholat gw sampe mengigil hihihi..

Secuil keindahan Telaga Warna
 Telaga Warna memiliki legenda juga lho tentang asal usul dari warnanya yang berubah-ubah. Kata orang warnanya terkadang kuning terkadang hijau.. tapi saat gw kesana telaganya berwarna hijau.

Setelah berjalan masuk dari pintu gerbang, kita akan disambut hamparan rumput hijau yang sejuk dipandang mata.
Rumput hijau yang sejuk

Itu genangan air karena hujan. Mungkin kalo sedang gak musim hujan bisa jadi kering
Jangan kuatir jika tersesat di kompleks ini, karena terdapat tanda-tanda petunjuk arah untuk memudahkan pengunjung.

Papan penunjuk jalan
Saat melanjutkan perjalanan, ada batu-batuan yang besar-besar tersusun.

Batuan besar nan indah
Yang pertama gw temui adalah Batu Tulis (Batu Semar) yang di depannya terdapat patung Patih Gajah Mada berwarna emas.

berfoto disamping Patuh Gajah Mada

Didalam kompleks ini juga ada beberapa gua-gua, diantaranya adalah Goa Jaran, Goa pengantin,dan  Goa Sumur. Di goa-goa lain gw hanya membaca-baca papan plank tentang penjelasan makna dari gua tersebut. gw hanya berfoto di depan Gua Sumur dan Gua Pengantin.

Berfoto di depan gua Sumur. Disamping Patung Emas Eyang Kumala Sari
  Goa Sumur yang di dalamnya terdapat sebuah mata air yang dinamakan masyarakat setempat dengan nama  ” Tirta Perwita Sari ” yang berarti Mata Air Kehidupan ,  dan di depan Goa tersebut juga terdapat
sebuah papan nama yaitu Eyang Kumala Sari yang berarti :

”Carilah pendamping hidupmu secantik batu permata yang indah tiada duanya dan utama yang penuh cinta dan kasih sayang , patuh terhadap orang tua dan bisa membawa kehidupan kita ke jalan yang benar di Dunia dan Akhirat”
 Sumber klik disini

Lokasi Goa selanjutnya adalah Goa Pengantin.
penulis berpose bersama 'soon to be husband' nya didepan Goa Pengantin
Beberapa orang percaya jika bersemedi di Goa Pengantin ini, yang sulit mendapatkan kekasih akan segera bertemu, dan jika sudah mempunyainya maka akan langgeng selamanya. *Aamiin*


Jalan setapak di kompleks ini sangat rapi, kiri kanannya ditumbuhi pohon-pohon besar yang usianya mungkin sudah tua.
Ceriaaa...!!
 Suasana yang nyaman membuat gw sangat betah, sayangnya hujan kembali turun dengan derasnya. Tetapi kami tetap melanjutkan perjalanan menuju ke Kawah Sikidang. Nantikan ulasannya di postingan selanjutnyaaa..

Terimakasih.

0 komentar:

Post a Comment

TInggalkan pesan anda, berikan saran agar saya lebih baik lagi kedepannya! :)